Selasa 23 Feb 2016 13:40 WIB

KSAD Bicara Pengadaan Helikopter Black Hawk, Apache, dan MI-26

Red: Erik Purnama Putra
KSAD Jenderal Mulyono.
Foto: Republika/Erik PP
KSAD Jenderal Mulyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono mengatakan, peremajaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AD terus dilakukan. Hanya saja, kata dia, pihaknya hanya meneruskan program rencana strategis (renstra) II periode 2015-2019 dan tidak melakukan pengadaan alutsista baru.

"Semua alutsista itu kan lanjutan program. Alutsista roket, meriam, senjata MLRS (multiple launch rocket system) untuk Arhanud, hingga MBT Leopard itu kan lanjutan (renstra I)," kata Mulyono di Mabes AD, Selasa (23/2).

Meski begitu, Mulyono menyatakan, Mabes AD terus berupaya memperkuat alutsista dengan melakukan pengadaan armada baru. Salah satunya adalah pembentukan satu skuadron helikopter. Salah satu alutsista yang sudah dalam tahap pembuatan adalah helikopter Bell 412. Disinggung rencana pengadaan helikopter angkut MI-26 buatan Rusia, ia belum bisa mengungkapkannya.

Pun, dengan rencana pengadaan helikopter serbu UH-60 Black Hawk, Mulyono enggan membocorkannya. Meski begitu, ia memastikan kontrak pembelian helikopter serang AH64E Apache buatan Boeing, Amerika Serikat, sudah dikerjakan. "Apache belum (datang tahun ini), tapi kontrak sudah dimulai," kata mantan panglima Kostrad itu.

Mulyono melanjutkan, TNI AD juga terus melakukan pengadaan untuk melengkapi persenjataan MBT Leopard. Menurut dia, tank buatan Jerman itu yang datang selama ini baru berupa armada murni, belum termasuk perlengkapan lainnya. Karena itu, pihaknya dalam waktu dekat ini akan berkunjung ke pabrikan Rheinmetall untuk melengkapi pengadaan MBT Leopard.

"Ada perlengkapan yang belum, nanti kita akan lengkapi. Tahun ini, gelar uji penembakan di Jerman. Kita lihat amunisi dan alat komunikasi. Kalau bagus, kita kontrakkan bulan depan," kata Mulyono.

Dalam kesempatan itu, Mulyono membuka bazar sembako bagi seluruh warga Mabes AD dengan harga yang relatif murah dan terjangkau. Bazar hasil bekerja sama dengan Bank Mayapada dan Tahir Foundation itu menyediakan 2.000 paket sembako. Menurut Mulyono, digelarnya bazar ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat dan dunia usaha pada TNI sangat tinggi karena dapat menjaga stabilitas keamanan negara bagi masyarakat dan dunia usaha di Indonesia.

Selain itu, juga bertujuan untuk membantu dalam memajukan TNI di masa depan dengan ikut serta memberikan kesejahteraan kepada prajurit dan PNS di lingkungan TNI. ”Alhamdulillah, ternyata mereka sangat mengharapkan kita sekali dan kita sangat dibutuhkan sekali untuk menjaga stabilitas keamanan, artinya masyarakat masih percaya dengan kerjanya TNI sehingga saya selalu katakan, ke depan TNI harus menjadi bagian dari solusi bangsa dan negara," ujarnya.

Selain menggelar bazar murah, Mayapada Group dan Tahir Foundation juga memberikan bantuan bagi pembangunan 1.000 rumah bagi prajurit TNI yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang diperuntukkan tiga angkatan di TNI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement