Kamis 25 Feb 2016 12:21 WIB

Hujan, 13 Titik Jakarta Tergenang

Rep: C18/ Red: Indira Rezkisari
Hujan lebat mengakibatkan genangan air/ilustrasi
Foto: wikipedia
Hujan lebat mengakibatkan genangan air/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 13 titik di DKI Jakarta tergenang air menyusul hujan lebat sejak Rabu (24/2). Belasan titik genangan itu tersebar di empat wilayah Ibukota.

Berdasarkan data sementara yang diadapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI dua titik genangan terlihat di Jakarta Pusat. Daerah RW 2 Serdang Kemayoran dan Jalan Cempaka baru tergenang air dengan ketinggian sekitar 10 cm.

Lima titik genangan lainnya terjadi di Jakarta Barat dengan ketinggian beragam. Jalan Pesing Poglar di Kaliangke, Jalan Kumbang Pegadungan dan Jalan Alam Timur di Kalideres, Jalan Peternakan dan Jalan Kapuk Raya terendam air dengan ketinggian mulai dari 10-50 cm.

Sementara, tiga titik genangan juga terjadi di Jakatta Timur. Jalan Swadaya Pos Pulogebang di Cakung, Jalan H. Taiman di Pasar Rebo fan Jalan Muhidin di Kramatjati terendam ait dengan ketinggian mulai dari 30-40 cm.

Tiga titik genangan lainnya terlihat di Jakarta Utara. Menjelang masuk pintu Ancol Barat, Jalan Mangga Dua Raya, Jalan Cakung Cilincing juga terendam air setinggi 20-30 cm.

Sementara, Humas Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) Ririn mengatakan intensitas hujan yang mengguyur Jakarta diprediksi meningkat. Ririn mengatakan hujan lebat akan terjadi dalam beberapa hari kedepan, terutama di wilayah Jabodetabek.

"Sekitar dua sampai tiga hari kedepan. Kita akan terus monitor perkembangannya," kata Ririn di Jakarta, Kamis (25/2).

Ririn menjelaskan, lotensi terjadinya hujan lebat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain masih aktifnya monsoon dingin Asia dan adanya tekanan rendah di utara Austalia. Ini, dia menjelaskan, mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan massa udara dan belokan angin di beberapa lokasi di Indonesia termasuk wilayah Utara Jakarta.

Ririn mengatakan, BKMG mengimbau masyatakat untuk tetap waspada menyusul tingginya potensi curah hujan di Indonesia. Terutama di daerah dataran tinggi/pegunungan untuk mengantisipasi kejadian banjir bandang dan tanah longsor serta daerah dataran yang relatif mudah terjadi potensi bencana banjir agar dapat menyiapkan lingkungannya untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement