Sabtu 27 Feb 2016 05:45 WIB

PM Cina Desak G20 Reformasi Lembaga Keuangan

PM baru Cina, Li Keqiang.
Foto: IST
PM baru Cina, Li Keqiang.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Perdana Menteri Cina Li Keqiang, Jumat (26/2), menyerukan koordinasi kebijakan makro ekonomi yang lebih dekat di antara anggota G20 terhadap permasalahan ekonomi global.

"Ketika merumuskan kebijakan ekonomi makro, anggota G20 perlu ingat bukan hanya pertumbuhan mereka sendiri. Mereka juga perlu melihat setelah efek imbasnya dari kebijakan mereka," kata Li dalam pesan video kepada Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang dibuka pada Jumat di Shanghai.

"Kita perlu meningkatkan komunikasi dan koordinasi, dan bekerja sama mengamankan stabilitas pasar keuangan internasional," kata Perdana Menteri.

Pelonggaran kuantitatif tidak akan menghilangkan hambatan struktural untuk pertumbuhan dan sebaliknya dapat menyebabkan eksternalitas negatif. "Fokus kita harus lebih tetap pada reformasi struktural. Apa yang diinginkan adalah inovasi, deregulasi, persaingan lebih, dan keterbukaan yang lebih besar," kata Li.

Perdana Menteri juga mengatakan tata kelola ekonomi dan keuangan global harus ditingkatkan. "Kami berharap anggota G20 akan terus meningkatkan reformasi di lembaga-lembaga keuangan internasional, meningkatkan sistem moneter global, dan memperdalam kerja sama perpajakan lintas batas" kata Li.

 

Baca juga: Inilah Paspor 'Terkuat' di Dunia 2016

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement