REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Kementerian Pertanian melakukan penanganan banjir di wilayah Indramayu dan Karawang demi mempercepat penanaman padi periode Oktober-Maret. Karena, musim kemarau akan terjadi mulai bulan Juni.
Menurut Kabid Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jabar, Uneef Primadi, tahun ini, pihaknya memasang target luas tanam padi sekitar 2 juta hektare. Hingga saat ini, realisasinya masih di angka 1 juta hektare.
"Luas tanam kita masih kurang 1 juta hektare lagi, karena target produksi tahun ini sebanyak 12 juta ton," ujar Uneef kepada wartawan, baru-baru ini.
Atas kondisi tersebut, kata Uneefn pihaknya mendorong percepatan tanam bersama pemerintah pusat, BBWS, PSDA melakukan perbaikan terhadap infrastruktur yang berpotensi menghambat aliran air. Kegiatan ini juga, melibatkan unsur TNI karena sebelumnya telah dilakukan penandatanganan kerja sama antara Menteri Pertanian dengan Panglima TNI.
Uneef mengatakan, perbaikan ini terpusat di Indramayu dan Karawang yang merupakan daerah lumbung padi. Khusus di Indramayu, dilakukan sodetan yang menghubungkan Dam Kumpul Kuista dengan saluran sekunder Jakawuryan agar bisa mengairi Kecamatan Kerangkeng di 7 desa untuk seluas 500 Ha. Selain itu, ilakukan juga rehabilitasi terhadap Dam tersebut.
Rehabilitasi serupa, kata dia, dilakukan pada Dam Situnggak yang jebol. Dam tersebut berfungsi untuk mengalirkan air ke wilayah Cirebon melalui saluran Ciwaringin Blok Singajaya.