Ahad 28 Feb 2016 14:00 WIB

Ridwan Kamil: Plastik Berbayar Terlalu Murah

Kantong plastik.
Foto: Flickr.com
Kantong plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bandung Ridwal Kamil menyebut kebijakan plastik berbayar yang saat ini sedang diujicobakan di 23 kota masih terlalu murah dengan harga yang dipatok Rp200/lembar.

"Untuk ukuran kota metropolitan masih terlalu murah," kata Ridwan Kamil di Gedung Smesco Jakarta dalam acara Soul of Bandung, Ahad (28/2).

Ridwan Kamil mengatakan, harga kantong plastik berbayar itu akan dievaluasi sampai Juni 2016 dan diharapkan bisa lebih mahal dari harga saat ini. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyarankan agar harga kantong plastik setidaknya bisa Rp2.000 bukan Rp200.

"Kalau bisa lebih mahal dari harga ke toilet yang Rp2.000, kalau menurut saya," katanya.

Ia pun mendukung upaya pemerintah pusat untuk menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar terlebih Bandung merupakan salah satu destinasi wisata belanja. Dari hasil kajian Dinas Tata Kota Bandung, Ridwan menambahkan Kota Bandung terlalu banyak sampah plastiknya.

"Setelah dikaji Tata Kota seringkali banjir-banjir di Bandung itu akibat penyumbatan saluran dan sebagian besar, 70 persen itu (sampah) plastik," katanya.

Oleh karena itu, ia merasa berkepentingan terhadap kebijakan tersebut bukan melulu untuk urusan dagang tetapi untuk mengurangi masalah-masalah yang timbul dari sampah plastik. Menurut dia, sudah saatnya mengampanyekan dan mendidik masyarakat agar membiasakan diri untuk membawa tas belanja sendiri sehingga mengurangi penggunaan plastik.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement