REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Adhyaksa Dault, siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jakarta. Sejauh ini, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengaku sudah membuka komunikasi dengan beberapa partai politik.
"Saya sudah buka komunikasi dengan Gerindra, PKS, Golkar dan hari ini saya mau ke Hanura," kata Adhyaksa Dault di Jakarta, Ahad (28/2). (Adhyaksa Dault tak Suka pada Ahok, Ini Penyebabnya).
Meski demikian, Adhyaksa agaknya pasrah terkait kemungkinan diterima oleh partai politik tersebut. Yang jelas, dia mengaku akan berusaha semaksimal mungkin agar ada partai pokitik yang mau mengusung dirinya.
"Pokokya gini, kalau kita jualan, laku, yaudah, kalau enggak, enggak tahu diri kita," katanya.
Di tempat terpisah, Ketua DPD Hanura DKI, Muhammad Ongen Sangaji mengaku menghormati sosok Adhyaksa Dault. Ini ditunjukan dengan kehadiran Adhyaksa dalam pelantikan DPD dan DPC partai di Senayan.
"Adhyaksa Dault memenuhi undangan partai Hanura DKI dan saya menghormati itu. Ini merupakan catatan penting bagi Hanura DKI," katanya.
Meski demikian, Ongen mengatakan, Adhyaksa tetap akan mengikuti prosedur partai kalau maju sebagai Gubernur dari Hanura. Artinya, Adhyaksa tetap harus mengikuti seleksi sesuai mekanisme partai. "Tentu akan dilakukan seleksi. Hanura buka pintu bagi putra-putra terbaik Jakarta, termasuk Adhyaksa," katanya.
Sementara, anggota DPRD Fraksi Gerindra Prabowo Soenirman mengatakan, Adhyaksa bersama Ridwan Kamil termasuk yang diikutkan penjaringan Gerindra dan kans mereka saat ini sama. Semua, Prabowo mengatakan, tergantung keaktifan mereka turun kelapangan untuk mendekati masyarakat dimana hasil akhirnya nanti tergantung dari polling dan survey yang akan dilakukan Gerindra pada ahkir April.
"Kita akan pilih 3 terkuat untuk diajukan ke DPP Gerindra untuk dipilih," katanya.
Meski demikian, Adhyaksa juga belum menutup kemungkinan untuk maju melalui jalur independen. Meski sulit, Adhyaksa mengaku masih melihat elektabilitas dirinya dan jumlah KTP yang berhasil dikumpulkan.
"KTP kan saya baru 90 ribu, sayakan enggak punya relawan, enggak punya corner-corner di mall itu kan bayarannya mahal, saya enggak punya seperti itu, saya enggak punya tim yang aktif di Medsos, saya maju dengan ilmu Sun Tzu," katanya.