REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Medan mengimbau nelayan agar tidak berlayar jauh. Gelombang tinggi di perairan sekitar Sumatra Utara (Sumut) yang tinggi dikhawatirkan bisa membahayakan keselamatan jiwa.
"Gelombang laut mencapai 2,5 meter, khususnya di perairan Sibolga. Bahkan, di Selat Malaka Utara, Perairan Sabang-Banda Aceh dan Samudera Hindia barat Aceh, gelombang laut bisa mencapai tiga meter," kata Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Sunardi, Ahad (28/2).
Sunardi menjelaskan, kondisi sinoptik, angin di atas perairan Sumatra, untuk di utara khatulistiwa, umumnya bertiup dari Utara hingga Timur. Sedangkan di selatan khatulistiwa, umumnya bertiup dari arah barat hingga utara. Kecepatan angin berkisar antara tiga sampai 25 knot.
Kondisi ini, kata Sunardi, bisa berlangsung hingga pertengahan Maret. "Angin Timur memang menyebabkan tinggi gelombang laut. Jadi, kita minta nelayan berhati-hati dan harus selalu melihat kondisi gelombang tinggi laut. Kalau bisa, jangan jauh-jauh melaut karena berbahaya," ujarnya.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: status
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4249
Sunardi mengatakan, dalam sebulan ke depan, curah hujan akan semakin menurun. Kondisi ini dibarengi dengan meningkatnya suhu udara. Hal ini, lanjutnya, kemudian akan memunculkan potensi angin puting beliung dan hujan yang bersifat sporadis.
Oleh karena itu, masyarakat juga diminta mewaspadai angin kencang, khususnya di Medan, Deliserdang, Langkat, Sergai, dan Pematangsiantar. "Musim kemarau bisa sampai pertengahan April dengan suhu udara 35 derajat Celcius. Kecepatan angin mulai kuat, pastinya ada potensi angin kencang dan puting beliung," kata Sunardi.