REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah menerima jawaban Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal rencana pencabutan SK Pembekuan PSSI. Menpora Imam Nahrawi mengatakan pemerintah mengambil jalan penundaan pencabutan sampai ada kesepakatan baru dengan FIFA.
Imam mengatakan Presiden Jokowi menghendaki agar ada komunikasi anyar antara pemerintah dengan kepengurusan FIFA yang baru. Tujuannya untuk membahas tentang nasib embargo sepak bola nasional.
"Jawaban presiden itu atas kajian yang dimintakan dari kami beberapa hari lalu," kata Imam seperti disampaikan juru bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto di Jakarta, Senin (29/2).
Gatot menerangkan arahan Presiden tersebut membuat Kemenpora, pada hari itu juga, mengirimkan surat permintaan kepada FIFA. Isinya agar federasi internasional itu menerima delegasi dari pemerintah.
(Baca juga: Exco PSSI Anggap Mubazir Rencana Pemerintah Kirim Utusan ke FIFA)
Akan tetapi, dikatakan olehnya, Kemenpora belum menerima sejumlah nama dari Istana Negara soal siapa yang bakal dikirimkan ke Markas FIFA di Zurich, Swiss."Kami masih menunggu arahan selanjutnya dari Presiden," ujar Gatot.
Gatot menjelaskan, delegasi tersebut ada kemungkinan di luar keanggotaan Tim Kecil. Namun, dia mengungkapkan, salah satu tugas utama delegasi tersebut yaitu 'menagih' FIFA soal komitmen bersama dengan pemerintah Indonesia membentuk Tim Kecil.
"Kami berniat baik untuk mengingatkan FIFA soal ini. Kita optimistis saja dengan rezim baru di FIFA ," kata Gatot.
Dikatakan dia, ada harapan dari pemerintah agar pencabutan SK Pembekuan 01307/2015 bisa dilakukan pada Mei 2016. Itu menyusul agenda resmi Kongres Biasa FIFA di Meksiko.
"Waktunya ini relatif. Bisa dibilang singkat atau panjang. Tergantung bagaimana hasil pembicaraan dengan FIFA," sambung Gatot menambahkan.