REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo memerintahkan prajurit TNI memperketa keamanan jelang menjelang KTT OKI yang akan berlangsung Maret ini. Gatot mengatakan tugas mengamankan KTT OKI ini merupakan tugas mulia dan kebanggaan bagi TNI.
Segala bentuk kerawanan jangan sampai ditolerir. Bila sudah melihat ada gelagat kerawanan, kata Panglima TNI, maka prajurit diminta melakukan pengamanan melalui prosedur yang sudah ada.
Menurut Gatot acara KTT OKI ini merupakan kebanggaan bangsa. Indonesia sebagai negara yang mayoritas Muslim dan mempunyai posisi tawar yang tinggi dipandang baik oleh negara laion.
Maka dari itu, Gatot meminta prajurit bisa memberikan keamanan yang baik. "Jangan sekali sekali memberi kompromi terhadap setiap gelagat dan indikasi yg mengundang kerawanan. Waspadai secara cermat setiap langkah antisipasi, terutama terahadap indikasi aksi terorisme," ujar Gatot di Silang Monas, Selasa (1/3).
Gatot menuturkan, sekitar 10.150 personel dari masing-masing satuan TNI. Seperti dari Koopspam, Kosatgaspam, Satgaspamwil, Kodam Jaya, Kostrad, Kormar, Paskhas, Satgas Hanud, Satgas Passus TNI, Satgas Kodam II/Srw, Satgas Kodam III/Slw, standby force, Kostrad dan Polri.
"Sasaran pengamanan adalah mengatasi kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas, unjuk rasa anarkis, kerusuhan, aksi terorisme atau menyalahgunakan senjata api, bom dan bahan peledak, sabotase, penghadangan, penyanderaan, penculikan dan penyekapan, kejahatan konvensional dan transnasional lainnya," ucap Gatot.