Rabu 02 Mar 2016 14:11 WIB

Ajak Masyarakat Saksikan Gerhana Matahari, Bosscha Sediakan Alat

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ilham
gerhana matahari total terlihat dari propinsi Hunan di Cina tahun 2009
Foto: Reuters
gerhana matahari total terlihat dari propinsi Hunan di Cina tahun 2009

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Observatorium Bosscha akan dibuka pada saat terjadinya gerhana matahari total (GMT). Pusat penelitian astronomi ini akan dibuka dari pukul 06.30 WIB sampai 09.00 WIB pada 9 Maret 2016.

Peneliti Observatorium Bosscha, Yatny Yulianti menuturkan, Bosscha dibuka pada waktu tersebut agar masyarakat bisa ikut menyaksikan fenomena gerhana matahari yang amat langka ini. Namun, diakui dia, hanya sebagian gerhana matahari total saja yang terlihat.

"Karena memang hanya dari daerah-daerah tertentu yang bisa melihat gerhana matahari total," kata dia, Rabu (2/3).

Beberapa daerah tersebut, yakni ada 12 provinsi. Di antaranya, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jambi, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Daerah yang paling lama menyaksikan gerhana matahari total ini adalah Luwuk di Kabupaten Bangai, Sulawesi Tengah. Durasi lamanya 2 menit 50 detik. Sedangkan jika melihat gerhana tersebut dari Bosscha, persentase yang terlihat yaitu 88,76 persen.

Bosscha telah mempersiapkan berbagai hal jelang momen gerhana matahari total agar bisa dinikmati masyarakat sekitar. Di antaranya, dengan menyediakan alat pemantauan berupa teropong lubang jarum, teleskop William Optics berdiameter 66 milimeter dan kacamata matahari.

Yatny mengatakan, Bosscha bakal membuat sampai 1.000 kacamata matahari. Masyarakat pun dipersilahkan untuk mengunjungi Bosscha untuk bersama-sama menyaksikan fenomena gerhana matahari total melalui alat yang disediakan itu.

Lanjut Yatny, ada lima daerah yang dijadikan sebagai titik pengamatan gerhana matahari total. Selain Bosscha yang berada di Lembang, juga di Poso, Balikpapan, Paser, dan Penajam. Tim peneliti, kata dia, pun disebar ke lima daerah itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement