REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --- Kepolisian Daerah Jawa Timur mengumpulkan seluruh perwakilan suporter klub sepakbola se-Jawa Timur di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim pada Rabu (2/3). Sebanyak 16 klub baik profesional maupun divisi utama, diajak berdiskusi terkait upaya untuk memajukan persepakbolaan khususnya klub-klub di Jawa Timur.
Kapolda Jatim, Irjen pol Anton Setiadji, mengatakan sepakbola Indonesia perlu berbenah dan salah satunya dari sisi suporter. Ini juga sebagai kesiapan klub-klub di Jawa Timur, jika suatu saat kompetisi kasta tertinggi di Indonesia kembali digulirkan, menyusul gunjang-ganjing rencana pencabutan pembekuan PSSI.
Ia menilai fanatisme terhadap klub perlu dibarengi dengan suportifitas dan menjunjung tinggi persaudaraan. Dengan begitu, ia yakin setiap kompetisi apapun yang digelar akan berjalan aman tanpa adanya lagi peristiwa bentrokan antar suporter. (Baca juga: Ini Klarifikasi Resmi Partoba Terkait Rusuh di 'ILC' TVOne)
"Harus kita ingat dampak bentrokan selalu membawa ketidak baikan. Saya prihatin, Jawa Timur memiliki banyak klub sepakbola. Di antaranya adalah klub-klub besar, ini menjadi aset. Tapi kalau ribut, bagaimana maumaju," kata Anton saat memberi sambutan dalam pertemuan bertajuk forum silaturahmi pecinta sepakbola se-Jawa Timur
Ia mengungkapkan tradisi dan silaturahmi tersebut akan terus digalakan. Tujuannya agar semakin terjalin rasa persaudaraan atas sesama suporter yang mencintai sepakbola khususnya di Jawa Timur.
Selain itu, agar euforia suporter sepakbola tetap terjaga pasca sejumlah kompetisi yang berlangung di beberapa wilayah di Jawa Timur. Polda Jatim dalam waktu dekat juga akan menggelar kompetisi bernama Polda Cup.