REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Indra Bambang Utoyo menyatakan politik uang merusak setiap musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar. Ia menilai, dua Munas edisi sebelumnya, yakni Munas Riau tahun 2009 dan Munas Bali tahun 2014, dikatakan Indra sangat kental politik uang, sehingga berdampak kepada kepengurusan Golkar yang lemah.
"Saya khawatir, money politic ini bermain tambah lama tambah hebat di partai Golkar, dan Golkar akan menerima akibatnya," kata Indra, Kamis, (3/3).
Ia tidak memungkiri, politik uang sudah menjadi tradisi dalam perhelatan Munas Golkar selama ini. Karena itu, ia ingin menghimbau agar para calon-calon Ketua Umum Golkar menanggalkan cara lama itu yang tidak membuat partai maju.
"Karena itu saya bertekad maju dalam kontestasi Ketum Golkar di Munas dengan cara jujur dan tidak menggunakan politik uang. Saya tak ingin Golkar rusak karena disebabkan politik transaksional di dalam Munas," kata Indra yang telah menyatakan kesediannya maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar tersebut.
Untuk melawan politik uang, Indra mengaku sudah mempersiapkan strategi-strategi agar "jualannya" laku. Ia bersama tim nya sudah menyusun langkah-langkah untuk memperoleh dukungan DPD walaupun tidak menggunakan uang.