REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keberhasilan Leicester City menjadi salah satu klub papan atas di Liga Primer Inggris, berdampak pada kas keuangan klub tersebut.
Sportal melaporkan, Kamis (3/3), klub berjuluk Pasukan Rubah itu mengalami peningkatan ekonomi signifikan. Klub berbasis di Kota Leicester itu, mengalami surplus keungan lebih dari 200 persen.
Laporan keuangan yang dirilis ke media, klub asuhan Claudio Renieri itu pada musim pertandingan 2014, cuma mencatatkan keuangan senilai 31,2 juta pounds atau setara dengan Rp 567 miliar. Namun, catatan tutup buku Mei 2015, keuangan klub mengalami peningkatan sebesar 104,4 juta pounds (Rp 1,9 triliun).
Dikatakan penghasilan dari pertandingan Leceister di 2015 juga mengalami peningkatan. Dari semula cuma mencatatkan 20,8 juta pounds pada musim 2014, menjadi 26,4 juta pounds pada tutup buku 2015. Namun, dengan reputasi klub yang baik saat ini membuat pengeluaran juga meningkat.
Pada musim 2014, manajemen di King Power Stadium, hanya mengeluarkan beban keuangan sebesar 36,3 juta pounds untuk peningkatan menejemen. Namun, pada musim 2015, pengeluaran klub untuk kebutuhan serupa, mencapai 57 juta pounds.
Kepala Eksekutif Leicester, Susan Whelan mengatakan, catatan keuangan tersebut menjadi hasil yang baik bagi klubnya. "Tujuan kami untuk selalu memastikan keberhasilan," ujar dia, seperti dilansir Sportal, Kamis (3/3).
Dikatakan dia, untuk musim ini, dengan pencapaian prestasi yang lebih baik dari musim sebelumnya memastikan adanya komitmen untuk pengembangan yang berlanjut.
"Melihat tabel (klasemen) Liga Inggris, sudah sangat penting bagi kita untuk mengonsolidasikan perusahaan agar lebih kuat," sambung dia.
Saat ini, Leicester City berada di urutan pertama Liga Inggris. Dengan 10 pertandingan yang tersisa, Leceister City memiliki 57 poin, terpaut tiga angka dari runner up, Tottenham Hotspur. "Yang paling menguntung dari semua ini, kami bisa bertahan di Liga Primer dan berada di Liga Champions (musim mendatang)," sambung dia.