REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengapresiasi maskapai penerbangan Garuda yang berhasil melakukan renegosiasi pembelian pesawat dengan pihak Airbus pada Singapore Airshow 2016 beberapa waktu lalu sehingga terjadi penghematan 20 persen.
"Kami mengharapkan renegosiasi terus dilanjutkan dan kami menitipkan agar dalam renegosiasi juga diarahkan untuk memberdayakan industri komponen dalam negeri," kata Menperin saat mengunjungi Hangar 4 Garuda Maintenance Facility (GMF) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (4/3).
Menurut dia, diarahkannya renegosiasi ke arah memberdayakan industri komponen pesawat dalam negeri bisa dilakukan antara lain dengan membimbing guna mendapatkan part manufacturer approval (PMA) dari Airbus.
Hal tersebut karena selama ini, kata dia, perusahaan manufaktur asal Eropa tersebut juga telah memberikan PMA kepada industri-industri komponen di India dan Cina.
"Bahkan Airbus mendirikan dan membangun fasilitas litbang dan aerospace park serta fasilitas perakitan, bahkan dengan pembelian pesawat oleh kedua negara tersebut," katanya.
Menperin mengemukakan, pihaknya telah memfasilitasi tumbuhnya industri komponen pesawat udara dalam rangka mewujudkan kemandirian industri kedirgantaraan nasional yang ingin dicapai pada 2025. Dia memaparkan, beberapa industri komponen pesawat yang telah diproduksi oleh asosiasi manufaktur komponen pesawat di Indonesia antara lain windshield, interior, rotator sayap, roda pendarat, avionil, dan radome.
"Kami mengharapkan GMF AeroAsia memanfaatkan produk komponen dan bekerja sama dengan industri komponen dalam negeri untuk mendukung kegiatan jasa perawatan udara, sehingga industri komponen dalam negeri berkembang dan terjadi efisiensi serta menghemat devisa negara," katanya.