REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Pemimpin Muslim Irlandia mengutarakan kekhawatirannya pada kepolisian setempat mengenai kunjungan dua penceramah radikal. Dilansir dari Irish Times, Jumat (4/3), pemuka Islam negara tersebut cemas dengan datangnya dua pendakwah yang dikenal sebagai tokoh Salafi dari Kuwait.
Kedua penceramah asal Kuwait tersebut bernama Dr. Ohtoman Al Khamees dan Dr. Khaled Al Otaibi. Mereka akan menghadiri Konferensi Islam Dublin 2016, yang diselenggarakan di Yayasan Islam Masjid Irlandia, di South Circular Road Kota Dublin.
"Mereka berdua adalah penceramah jihad Salafi yang sangat terkemuka," ujar imam Pusat Islam Ahlul Bayt, Ali Al Saleh.
Sekitar dua minggu lalu, Al Saleh mengemukakan kekhawatirannya tentang kunjungan dua penceramah tersebut pada Garda Siochana (Kepolisian Irlandia). Imam masjid utama Syiah di Irlandia tersebut mengungkapkan ia cemas para ulama Salafi tersebut akan memengaruhi muda-mudi Muslim yang tinggal di Irlandia.
Jumat ini Al Khamees akan mengisi sesi ceramah di Masjid South Circular Road. Kemudian esok ia dijadwalkan memberi materi bertajuk 'Orang Asing yang Dirahmati', sedangkan Al Otaibi berceramah dengan materi 'Dunia Kasat Mata'. Keduanya akan mengikuti sesi tanya jawab setelahnya.
Kunjungan kedua penceramah tersebut disinyalir merupakan undangan dari Perserikatan Nasional Pelajar Kuwait di Irlandia.
Sebelum ini, Al Khamees pernah mendapat larangan berkunjung ke Belanda. Anggota Parlemen Belanda, Malik Azmani, seorang keturunan Maroko menyatakan Al Khamees dan dua penceramah radikal lainnya adalah orang-orang yang menyebarluaskan intoleransi. Oleh karena itu mereka dilarang berkunjung dan tidak diperbolehkan menyebarkan pandangan mereka di ruang publik.