REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Di hari yang sama ketika calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melaksanakan kampanye di Universitas Pusat Florida, kelompok anti-rasisme berkumpul suarakan penolakan mereka. Dilansir dari Orlando Sentinel, organisasi Islam Amerika asal Florida akan mengadakan demonstrasi damai pada Sabtu (5/3) esok.
Mereka mengecam Trump yang terus menyulut intoleransi ras, agama, dan etnik. Bersama beberapa kelompok agama lain, organisasi tersebut mengadakan aksi mereka di dekat Danau Eola.
Bergabung pula Komunitas Islam Florida Tengah dalam demonstrasi tanpa kericuhan itu. Pemuka agama Kristen dan beberapa figur-figur politik setempat yang menjunjung toleransi ikut menyuarakan kecaman mereka terhadap sentimen yang dibawa Trump.
Pemimpin Komunitas Islam, Imam Muhammad Musri, menyatakan pidato provokatif Donald Trump telah menyulut elemen-elemen yang selama ini terpinggirkan dari populasi untuk menyerang Muslim, imigran, dan orang-orang yang dianggap Trump sebagai 'bukan Amerika sepenuhnya'.
"Apa yang mengkhawatirkan bagi kami adalah tidak hanya Trump saja, tetapi para pendukungnya ada di belakang dia yang telah mengekspresikan kebencian pada segmen-segmen berbeda dalam populasi warga Amerika," ujar Musri.
Musri juga menambahkan seluruh anggota masyarakat harus bersatu dalam perlawanan publik terhadap fanatisme, mengikuti langkah para pejuang hak kemanusiaan bertahun-tahun lalu.
"Kami pikir ini adalah masalah warga Amerika," lanjutnya. "Kami ingin orang-orang dari berbagai kepercayaan dan para pemimpin politik untuk tidak menoleransi bahasa yang memecah belah untuk muncul dan berjuang bersama kami."
Demonstrasi damai itu dijadwalkan mulai pukul 16.00 hingga 20.00 waktu setempat. Akan ada pengumuman khusus pula tentang rencana demonstrasi damai yang lebih besar. Musri berharap demonstrasi tersebut dapat diadakan di National Mall, Washington D.C.