Sabtu 05 Mar 2016 11:00 WIB

Peneliti Belanda Teliti Sampah di Surabaya, Ada Apa?

Membersihkan sampah di sungai Kalimas, Surabaya, Jatim. (ilustrasi)
Foto: Antara
Membersihkan sampah di sungai Kalimas, Surabaya, Jatim. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Peneliti dari Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda, Dr Freek Colombijn, meneliti masalah sampah perkotaan di Surabaya yang rencananya ditulis dalam bentuk buku.

"Kedatangannya kali ini untuk memberikan ceramah ilmiah di Unair, sekaligus melanjutkan riset tentang pengelolaan sampah di Surabaya," kata Ketua Departemen Ilmu Sejarah Unair Gayung Kasuma, SS M.Hum, di Surabaya, Sabtu (5/3).

Ia menjelaskan Freek Colombijn memberikan ceramah ilmiah bersama Dr Pauline K.M van Roosmalen (Delft University of Technology) dalam seminar bertajuk "International Seminar on Urban History" di Unair Surabaya pada Jumat (4/3) lalu.

Pada Februari 2016, Departemen Ilmu Sejarah Unair juga telah menghadirkan pembicara dari Australia, Prof Howard Dick yang juga merupakan penulis "Surabaya, City of Work: A Socioeconomic History, 1900-2000", kemudian Robbie Petters yang meruoakan penulis "Surabaya, 1945-2010: Neighbourhood, State and Economy in Indonesia?s City of Struggle".

Dalam seminarnya bersama Pauline itu, Freek berbicara tentang berbagai penelitiannya di Indonesia, termasuk penelitiannya tentang sampah di Surabaya yang ia lakukan sejak enam tahun terakhir.

"Dimana-mana lingkungan sangat penting untuk manusia. Banyak masalah lingkungan yang dilalaikan. Saya ingin mengetahui kenapa manusia tidak bisa berinteraksi dengan ekosistem secara baik. Kita tahu bahwa banyak masalah lingkungan hidup, tapi kita tidak bergerak. Menurut saya itu sangat mengkhawatirkan. Saya fokus pada sampah dan pengelolaannya," kata Freek.

Mengenai penelitian tentang sampah ini, Freek yang telah meneliti perkembangan Kota Padang, Sumatera Barat, untuk studi doktoralnya itu juga berencana untuk menerbitkan penelitiannya tentang sampah dalam sebuah buku.

"Penelitian ini belum selesai, sedang dilaksanakan. Mungkin penelitian ini tidak pernah selesai. Saya sudah mengumpulkan bahan di lapangan selama enam tahun. Sementara itu saya juga menulis tentang topik lain. Mudah-mudahan penelitian ini akan menjadi artikel dalam bentuk buku," kata Freek.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement