REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilihan Ahok yang maju kembali dalam Pilgub DKI Jakarta melalui jalur independen ditanggapi dingin politisi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pereira. Menurut Andreas, PDI Perjuangan tidak bisa diatur dan dipaksakan harus mendukung Ahok walaupun tim Teman Ahok sudah bekerja mengumpulkan 750 ribu KTP seperti yang disyaratkan.
"Kalau Ahok sudah pede dengan 750 ribu KTP dan tak perlu dengan partai politik, silakan," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (7/3).
Sejak awal, dikatakan dia, PDI Perjuangan tidak terlalu ambil pusing dengan pilihan jalur independen Ahok. Namun, belakangan Ahok sempat melakukan pendekatan pada PDI Perjuangan, padahal ia sudah mengungkapkan akan maju sebagai calon independen.
Menurut Andreas, ada kontroversi dengan omongan Ahok di sini. Padahal, kalau Ahok sejak awal ingin maju lewat jalur partai, PDI Perjuangan sangat terbuka. Karena, PDI Perjuangan melihat kinerja Ahok yang menggantikan Presiden Joko Widodo sudah cukup bagus.
Andreas juga tidak khawatir dengan popularitas Ahok yang tinggi saat ini jika PDI Perjuangan mengusung nama lain selain Ahok. "DKI Jakarta itu fluktuatif, sangat cair, jadi kondisi saat ini tidak bisa dijadikan patokan 100 persen untuk 2017 mendatang," katanya menerangkan.
Sebelumnya, bakal calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memastikan dirinya akan maju melalui jalur independen ketimbang memilih jalur partai. Pilihan Ahok membuat PDI Perjuangan menegaskan tidak bisa mendukung Ahok karena tidak mengikuti mekanisme yang berlaku di partai pemenang Pemilu 2014 ini.