Rabu 09 Mar 2016 09:38 WIB

Khatib: Gerhana Bukti Makhluk Tunduk pada Allah SWT

Gerhana matahari total (GMT) terlihat dari Silaut, Kab.Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rabu (9/3).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Gerhana matahari total (GMT) terlihat dari Silaut, Kab.Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rabu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Khatib yang juga sebagai imam pada shalat gerhana matahari di Masjid Nurul Iman, Kelurahan Labuhanratu Raya, Kecamatan Labuhanratu, Kota Bandarlampung, Rabu, Suparman Abdul Karim, mengingatkan bahwa gerhana sebagai bukti semua makhluk Allah hanya tunduk kepada-Nya.

"Tidak ada hubungannya gerhana matahari dengan kematian atau kelahiran seseorang. Semua sudah kehendak Allah," kata dia, selasa (9/3).

Selain itu, lanjut dia, shalat gerhana matahari bukan untuk menyembah matahari, tetapi sujud menyembah dan berserah diri hanya kepada Allah SWT.

"Tadi kita bersujud kepada Allah ke arah kiblat. Dan kita membelakangi matahari," kata dia.

Karena itu, lanjutnya, sebagai makhluk Allah umat muslim diingatkan untuk melakukan hal-hal yang dicontohkan oleh Rasulullah, yakni melakukan shalat gerhana matahari, banyak berzikir dan bersedekah. Khatib juga menjelaskan, seluruh makhluk yang ada di muka bumi dan langit, semua bersujud kepada Allah dan melaksanakan apa yang telah ditentukan.

"Kecuali jin, setan dan manusia banyak yang melanggar ketentuanNya," kata dia.

Ia juga menjelaskan, adanya gerhana, bencana dan lainnya sudah kehendak-Nya, sehingga sebagai manusia harus pasrah dan introspeksi dengan apa yang terjadi.

Usai melaksanakan shalat gerhana matahari dan memberikan khutbah, khatib mengajak seluruh jemaah untuk saling bermaafan. "Mari saling bermaafan, Insya Allah semua kesalahan dan dosa yang ada di kita dihapus Allah," katanya.

Sementara, sejumlah warga yang turut shalat gerhana matahari mengaku cukup bersyukur karena bisa diberikan kesempatan itu. "Kalau shalat lainnya seperti salat Idul Fitri atau Idul Adha setiap tahun ada. Shalat gerhana matahari ini baru kali pertama saya laksanakan," kata Romi, warga setempat.

Memang, lanjutnya, untuk mengetahui tata cara shalat gerhana yang benar, mencari tahu melalui internet. "Alhamdulillah, imam yang juga sebagai khatib tadi menjelaskan secara rinci tata caranya. Selain itu, juga menjelaskan sejarah mengapa harus melakukan shalat gerhana," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement