REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Dakwah Pimpinan Pusat (PP) Al-Irsyad Al-Islamiyyah, bekerja sama dengan Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq merilis program "Pendidikan Kader Dai". Program tersebut bertujuan untuk menciptakan dai-dai baru, dengan pengetahuan dan akhlak yang teladan.
Ketua Majelis Dakwah PP Al-Irsyad Zeid Bachmid mengatakan program "Pendidikan Kader Dai" tidak hanya diperuntukkan bagi jamaahnya saja. "Ini terbuka untuk siapa aja, selama dia Muslim dan bisa menjadi kader dakwah," jelasnya pada Republika.co.id di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (9/3).
Dalam program pendidikan, lanjut Zeid, para kader dakwah akan diajarkan berbagai hal. Antara lain, metode bedakwah, cara berkomunikasi di hadapan publik, termasuk pembentukan akhlak.
Menurut Zeid, yang paling terpenting dalam program pendidikan tersebut adalah pembentukan akhlak. "Daripada berdakwah tapi tak berakhlak baik, lebih baik berakhlak baik walaupun tidak berdakwah. Karena orang-orang pasti akan mengikuti cara-caranya (akhlak) yang baik, tuturnya.
Ia mengungkapkan, untuk tenaga pengajar dalam program tersebut, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya. "Kita akan bekerja sama dengan tokoh-tokoh yang memang punya potensi untuk mengajar," ujar Zeid.
"Pendidikan Kader Dai" akan dimulai pada 1 April mendatang di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq. Lamanya kader mengikuti program pendidikan, menurut Zeid, sekitar dua bulan hingga tiga bulan setelah kegiatan belajar mengajar dimulai.