REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Garda Revolusi Iran pada Rabu (9/3) pagi melancarkan uji penembakan dua rudal balistik, yang dirancang untuk dapat menghantam Israel. Penembakan rudal tersebut mengancam sanksi baru dari Amerika Serikat.
Peluncuran rudal ini mengikuti uji beberapa rudal yang telah dilakukan pada Selasa (8/3), sebagai bagian dari latihan militer besar-besaran Garda Revolusi Iran. Garda Revolusi Iran mengatakan, latihan militer tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan daya tangkal Iran dan kemampuan menghadapi segala ancaman.
Pada Rabu, Garda Revolusi menembakkan dua rudal Qadr dari utara Iran. Rudal tersebut mencapai target di tenggara Iran dengan jarak sejauh 1.400 kilometer. Titik terdekat dari Tel Aviv dan Yerusalem adalah sekitar 1.000 kilometer.
"Alasan kami merancang rudal kami dengan jangkauan sekitar 2.000 kilometer adalah untuk dapat memukul musuh kami, yakni rezim zionis dari jarak yang aman," kata Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh seperti dikutip kantor berita ISNA.
Hajizadeh menekankan, Iran tak akan meluncurkan rudal untuk memancing kemarahan atau memulai perang dengan Israel. Namun menurutnya, Iran tak akan dikejutkan, sehingga mereka menempatkan fasilitas mereka di suatu tempat hingga musuh tak bisa menghancurkan mereka.