Kamis 10 Mar 2016 13:19 WIB

Jokowi: Jangan Ada Menteri Dicopot Gara-Gara Dwelling Time

Kereta Api berjalan di Emplasement Kereta Api-JICT saat aktivitas bongkar muat (Dwelling Time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (18/2)
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Kereta Api berjalan di Emplasement Kereta Api-JICT saat aktivitas bongkar muat (Dwelling Time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (18/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan agar para menteri benar-benar mengurusi waktu bongkar muat di pelabuhan atau dwelling time. Ia pun tak ingin ada menterinya yang menjadi korban karena permasalahan tersebut dengan dicopot dari jabatannya.

"Akan saya pantau terus, enggak boleh ada korban lagi, saya enggak main-main masalah ini," kata Presiden Jokowi setelah meresmikan beroperasinya Pusat Logistik Berikat (PLB) di kawasan industri Cipta Krida Bahari, Cakung, Jakarta Utara, Kamis (10/3).

Ia mengatakan telah mengecek langsung di lapangan terkait waktu bongkar di pelabuhan. Hasilnya, bongkar muat di pelabuhan masih memakan waktu 6-7 hari. Padahal, ia menginginkan agar Indonesia bisa seperti Singapura dan Malaysia yang hanya membutuhkan waktu 2 hari untuk bongkar muat. Jokowi pun memberi waktu selama enam bulan agar masalah tersebut bisa diturunkan di bawah lima hari.

"Kan permintaan saya masih wajar di bawah lima hari, saya tunggu enam bulan tidak bergerak sama sekali akhirnya ada menteri yang saya ganti yang saya copot. Itu masalah dwelling time," katanya.

Pada Januari 2016, Presiden kembali memerintahkan kepada menteri terkait untuk menurunkan kembali waktu bongkar di pelabuhan.

"Januari sudah 4,7 ya oke berarti sudah di bawah 5. Saya sampaikan dan saya ingin mendekati angka yang saya targetkan, harus mendekati, ini kurang sedikit. Saya kira bulan-bulan ini atau bulan depan, saya kira sudah bisa masuk ke angka 3," katanya.

Dengan masuk ke angka tiga, kata Presiden, maka efisiensi makin terlihat di pelabuhan.

"Jangan sampai ada korban lagi masalah dwelling time. Enggak boleh ada korban lagi," katanya mengulangi pernyataannya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement