REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menegaskan, Wali Kota Tri Rismaharini tak akan bertarung di Pilkada DKI Jakarta. Ia mengatakan, Risma begitu akrab disapa, sudah berkomitmen untuk mengemban amanah memimpin kota Surabaya.
"Beliau sejak dari awal bersama kami komitmen untuk membangun amanah warga Surabaya sampai tuntas," kata Whisnu di Balai Kota Surabaya pada Kamis (10/3). (Ahok Maju Independen, PDIP: Kami Baik-Baik Saja).
Meski begitu, ia mengaku sudah jauh hari Risma menjadi perhitungan PDIP sebagai sosok yang mampu menyaingi popularitas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahtja Purnama alias Ahok. Namun, sudah dua kali Risma menemui Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, memohon agar tidak ditugaskan maju dalam bursa pencalonan DKI 1.
"Bu Risma telah meminta, memohon ke Bu Megawati agar tidak ditugaskan ke DKI karena masih berat untuk menyelasaikan di Surabaya, itu jadi pertimbangan," kata Ketua Cabang PDIP Surabaya itu.
Namun jika Partai bersikukuh menugaskan dan mencalonkan Risma sebagai kandidat di Pilgub DKI, kata Whisnu, hal tersebut tidak dapat ditolak. "Kalau itu dari DPP khususnya Ketum Megawati, akan kita jalankan. Kalau pun diminta akan direlakan. Kalau sudah diperintah kita tidak bisa menolak," katanya.
Di sisi lain, Whisnu mengungkapkan telah menyiapkan ribuan kader militan dari Surabaya yang akan dikirimkan ke DKI Jakarta. Kader-kader tersebut nantinya akan bertugas sebagai tim pemenangan dari calon yang diusung oleh PDIP.
"Siapa pun calonnya, kami akan dukung. Kita suport teman-teman di DKI, sudah ada tim khusus kita siapkan untuk membantu pemenangan," katanya.