REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Memasuki Muktamar ke VIII, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) bertekad untuk memajukan kaum Muslimah. Ketua Umum BKMT, Prof Dr Tutty Alawiyah AS menegaskan kaum perempuan tidak lagi bisa dianggap sebagai kaum kelas dua.
“Mari kita bersama melakukan upaya-upaya untuk memajukan kaum perempuan,” kata Tutty Alawiyah AS kepada Republika, Kamis (10/3).
Rektor Universitas Islam As-Syafi'iyyah (UIA) ini menyatakan Muslim dan Muslimah sejatinya dapat bekerja bersama dan berjalan beriringan.
Sejajar di sini, ungkap Tutty, bukan dalam arti yang negatif. ''Perempuan tetap harus berjalan sesuai dengan yang sudah ditetapkan dalam ajaran agama Islam,'' ujarnya menjelaskan.
Tutty menambahkan, di samping berperan di dalam keluarga, kaum perempuan juga harus mengambil peran di tengah masyarakat baik untuk memajukan perekonomian maupun sosial politik.
Namun, Tutty mengingatkan kaum perempuan tetap perlu waspada dengan perkembangan zaman yang dapat merusak moral bangsa.
Selama 35 tahun, Tutty mengatakan, BKMT mendapat respon yang positif dari masyarakat. Karena, sejak awal BKMT bertujuan untuk memperkenalkan Islam yang rahmatanlil’alamin.
Untuk itu, di zaman kemajuan globalisasi ini, kata Tutty Alawiyah, BKMT ingin tetap hadir dengan mengusung Islam yang moderat dan wasatiyyah.