Senin 14 Mar 2016 01:06 WIB

Dilarangnya Retno Marsudi ke Palestina Bukan yang Pertama

Marty Natalegawa
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dilarangnya rombongan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memasuki Ramallah, Palestina, untuk melantik konsul kehormatan RI oleh Israel bukan yang pertama. Pada Agustus 2012, Menteri Luar Negeri RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Marty Natalegawa, juga pernah dilarang masuk Ramallah yang terletak di Tepi Barat.

Catatan Republika.co.id, Marty dilarang bersama  negara-negara utusan Gerakan Nonblok (GNB) lainnya yang tergabung dalam Komite Palestina. Mereka berencana untuk bertemu di Ramallah pada pada Ahad (5/8). Pertemuan yang bertujuan mendukung Palestina menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini gagal karena Israel menolak kedatangan utusan negara GNB. 

Israel melarang Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Menlu Malaysia, Duta Besar Kuba, dan Duta Besar Bangladesh memasuki wilayah Israel. Juru Bicara Menlu Israel Yigal Palmor mengatakan, pihaknya hanya membuka pintu bagi perwakilan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. 

Perwakilan negara GNB lainnya, seperti Mesir dan Zimbabwe, mendapat izin untuk memasuki Israel. Namun, mereka memilih tetap berada di Amman, Yordania, sebagai bentuk solidaritas kepada dua menteri dan dua dubes yang dilarang masuk Israel. Utusan dari Aljazair memilih untuk tak datang untuk menghindari gesekan. 

“Setelah konsultasi antara seluruh delegasi di Amman dan kepemimpinan Palestina, pertemuan Ramallah Komite Palestina GNB dibatalkan,” ujar seorang pejabat senior Palestina, seperti dikutip AFP. Para utusan ini rencananya menandatangani deklarasi mendukung Palestina mendapat pengakuan sebagai negara di PBB pada September 2012. 

Menlu Palestina Riyad al-Malki mengatakan, tujuan Israel menolak kedatangan utusan negara GNB ini untuk menggagalkan kesuksesan Palestina dan upaya mengakhiri pendudukan. PBB menilai, tindakan Israel itu merusak perjanjian damai sementara yang memberikan Palestina sebuah daerah otonom di bagian kecil dari wilayah Tepi Barat, yakni Area A. 

sumber : Pusat Data Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement