REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, kebutuhan guru SD di seluruh Indonesia sebanyak 1.008.034 jiwa. Sedangkan jumlah guru SD di seluruh Indonesia 1.167.356 jiwa.
"Sebenarnya jumlah guru SD ini malah lebih. Namun memang kurang merata," katanya, Senin, (14/3).
Papua membutuhkan guru SD sebanyak 8.034. Sedangkan jumlah guru yang tersedia berjumlah 7.153 jiwa. Sedangkan NTT membutuhkan guru sebanyak 23.342. Namun jumlah guru malah melebihi yakni 28.083 jiwa, tapi sayangnya tak merata.
"Sebenarnya supaya persebaran guru merata maka guru harus dipindahkan dari daerah yang kelebihan ke daerah yang kekurangan. Namun kalau guru dipindahkan seperti kasus guru rumahnya di Ciputat dipindahkan ngajar di Jakarta Pusat, bilangnya dizolimi, ini jadi susah," ujar Pranata.
Kebanyakan guru tak mau dipindah tempat mengajarnya. Padahal seharusnya guru mau dipindahkan antar kecamatan dalam satu kebupaten, bahkan antar provinsi untuk pemerataan.
Sebab kebanyakan kekurangan guru itu di pedesaan. Sedangkan di perkotaan guru sering kelebihan namun masalahnya memindahkan guru yang sulit.
"Guru dipindahkan ke daerah itu bukan kiamat. Justru itu dilakukan untuk memajukan pendidikan di daerah," kata Pranata.