Selasa 15 Mar 2016 06:28 WIB

Islam Bukan Agama Teror

Rep: c25/ Red: Damanhuri Zuhri
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Bidang Kesejahteraan Rakyat KH Hasyim Muzadi memberikan konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (12/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Bidang Kesejahteraan Rakyat KH Hasyim Muzadi memberikan konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terorisme menjadi isu besar dunia internasional. Kondisi itu kerap dimanfaatkan musuh-musuh Islam untuk mengaitkan terorisme dengan Islam.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Republik Indonesia, Hasyim Muzadi, menegaskan Islam bukanlah agama teror melainkan sebuah agama yang membawa kebenaran, dan tidak memiliki keterkaitan dengan teror.

Hasyim menekankan tidak boleh ada satupun umat Islam yang boleh melakukan aksi teror, terlebih menggunakan nama Islam sebagai pembenaran atas tindakannya. "Islam bukan agama teror,'' kata kiai Hasyim, Senin (14/3).

Ia menjelaskan, penggunaan nama baik Islam untuk melakukan aksi-aksi teror, siapapun pelakunya, akan dipergunakan musuh-musuh Islam sebagai amunisi untuk memukul Islam.

Bahkan, kiai Hasyim melihat itu sudah dilakukan musuh-musuh Islam dan terjadi lewat pergolakan pada Arab Spring, yang dianggap sebagai serangan kedua dari barat terhadap Timur Tengah.

Penetrasi ideologi, lanjut Hasyim, tentu akan dipergunakan barat untuk menghantam Islam, sebagai alternatif penggunaan militer yang pernah dilakukan dan memakan biaya yang sangat mahal.

Ia mengingatkan langkah tersebut, berhasil dilakukan barat di Timur Tengah dengan menggonjang negara-negara Islam lewat pemberontakan.

Presiden Organitation Islamic Conference (OIC) Indonesia Tan Taufiq Lubis, mengungkapkan pengaitan Islam dengan terorisme seperti yang belakangan terjadi, sebagai sebuah kesalahan besar.

Maka itu, ia mengimbau semua pihak agar dapat menyatukan langkah, dan bersatu melawan terorisme yang merupakan kejahatan peradaban.

"Kesalahan besar mengaitkan Islam dan terorisme, kita harus satu kata kalau terorisme adalah kejahatan manusia dan peradaban," ujar Tan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement