REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dijadwalkan mengunjungi Provinsi Maluku selama tiga hari ke depan yakni dari Rabu (16/3) hingga Jumat (18/3). Pemerintah Provinsi dan seluruh rakyat Maluku antusias menyambut kehadiran JK yang didampingi sang istri, Mufidah Jusuf Kalla.
Kehadiran JK diharapkan dapat mendorong kemajuan bidang perikanan dan kelautan di wilayah Provinsi Maluku terutama agar Provinsi Maluku semakin eksist menjadi lumbung ikan nasional (LIN). "Semoga kehadiran Bapak dan Ibu Wapres mampu mendorong semangat seluruh pemangku kepentingan di bidang perikanan dan kelautan di wilayah Maluku," ujar Gubernur Maluku Said Assagaff dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, semalam.
Pihaknya juga berharap agar kehadiran JK dapat membantu memberikan masukan, sekaligus ikut memperjuangkan pembangunan dan pengembangan perikanan dan kelautan di Maluku yang telah ditetapkan sebagai LIN.
(Baca Juga: JK Akan Kunjungi Pulau Banda Neira dan Tual)
Wilayah Maluku yang sangat luas dan sebagian besarnya adalah lautan (92 persen dari total wilayah Mauku), tentu membuat Maluku menjadi daerah yang kaya dengan hasil laut. Tidak heran Maluku ditetapkan sebagai LIN.
Tercatat, potensi perikanan Maluku mencapai 1,72 juta ton per tahun, produksi perikanan tangkap mencapai 568.367 ton (2014), produksi perikanan budidaya 512.490 ton (2014). Wilayah pesisir Maluku juga potensial untuk budidaya rumput laut, ikan kerapu, udang, kerang mutiara, teripang, dan biota laut lainnya yang bernilai ekonomis tinggi, seperti kepiting dan abalone.
Tidak hanya bidang perikanan dan kelautan, kehadiran JK juga diharapkan dapat membantu mendorong pembangunan di bidang lainnya seperti pertambangan, termasuk pariwisata di Provinsi Maluku. “Kami memiliki banyak obyek wisata alam yang menarik termasuk obyek wisata budaya serta sejarah yang menarik di Maluku. Semoga Bapak Wapres dan pemerintah pusat memberikan perhatian khusus terhadap pariwisata di Maluku,” kata Said.