REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma ingin memastikan bahan pangan, farmasi dan kosmetik yang dibuat produsen dan nanti akan dikonsumsi masyarakat, sudah terbebas dari cemaran, terutama cemaran mikroorganisme. Menurut Kepala Labolatorium Mikrobiologi Bio Farma dr Erwin Setiawan, Bio Farma sebagai produsen vaksin, memiliki peran lain terutama dalam bidang keamanan pangan.
“Bio Farma memiliki keahlian dalam Life sciece sehingga dengan keahlian ini, kami bisa membantu pelaku industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik dalam melakukan pemeriksaan uji identifikasi mikro organisme, untuk mengetahui apakah produk mereka sudah terbebas dari cemaran mikroorganisme, sehingga produk mereka aman untuk dikonsumsi," ujar Kepala Labolatorium Mikrobiologi Bio Farma dr Erwin Setiawan menyampaikan mengenai Lab Mikrobiologi Bio Farma dalam event 'Customer Gathering Laboratorium Mikrobiologi', di Gedung Serba Guna Bio Farma (18/3)
Event yang digelar di Gedung Serba Guna Bio Farma (18/3). Acara yang dihadiri oleh sejumlah pelaku industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik yang berada di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta, membahas mengenai peran Bio Farma untuk membantu industri tersebut, untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan terbebas dari cemaran / kontaminasi seperti fisik, kimia dan mikrobiologi. Acara yang dihadiri oleh Kepala Bidang Lab Mikrobiologi, Badan Pengawas Obat dan Makanan Jawa Barat, Edah Zubaedah.
Erwin menambahkan Laboratorium Mikrobiologi yang sudah berperan membantu proses Quality Control produk Bio Farma, mampu untuk melakukan Uji Identifikasi bakteri seperti Salmonella, Staphylococcus Aureus, listeria, E. Coli, Bacillus Cereus, koliform, identifikasi Kapang dan khamir, Angka Lempeng Total (ALT) dan lainnya.
Sementara itu Kepala Divisi Unit Bisnis Klinik dan Imunisasi Bio Farma, Tedi Herawan, mengatakan dengan adanya Akreditasi ISO 17025, menandakan Bio Farma sudah mendapatkan pengakuan dari pemerintah, melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang menyatakan bahwa Laboratorium Bio Farma telah menerapkan standar Sistem Manajemen Laboratorium yang diakui secara internasional.
“Sertifikat ISO 17025 ini merupakan pengakuan formal kompetensi laboratorium kami, sehingga secara legal, sertifikat hasil uji dari laboratorium Bio Farma, sudah memenuhi PP 28 Tahun 2004 tentang Kemanan, Mutu dan Gizi Pangan sebagai laboratorium penguji," ujar Tedi.
Mengenai target konsumen yang akan menjadi sasaran Bio Farma, Tedi menjelaskan Bio Farma menargetkan industri makanan dan minuman baik dalam skala besar maupun industri kecil dan menengah (UKM), termasuk perhotelan, industri farmasi dan industri kosmetik, baik yang berada di Jawa Barat maupun di luar Jawa Barat.
Pada bulan Februari lalu, Bio Farma menerima akreditasi ISO 17025. Dengan akreditasi ini Bio Farma akan membantu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan pengujian, uji makanan dan minuman, yang sampai dengan saat ini, jumlahnya mencapai 500 industri. Kedepannya sertifikat hasil pengujian dari Lab Mikrobiologi Bio Farma, dapat dijadikan rujukan BPOM untuk mengeluarkan izin edar produk.