REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Menghadapi beragam persoalan, para pemimpin organisasi media internasional berjanji akan berbagi ide mengenai cara terbaik mengumpulkan dan menyajikan berita. Mereka bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Media Summit di Doha, Ahad (20/3).
Seperti dilansir Aljazirah, beberapa tokoh terkemuka mengatakan, mereka sedang berupaya menemukan cara-cara baru untuk menarik khalayak pada bidang ini. Termasuk menurutnya, dalam hal investasi di bidang teknologi dan inovasi.
Presiden kantor berita Associated Press Gary Pruitt mengatakan pada sekitar 300 wartawan yang hadir di Doha, AP memasuki 20 tahun revolusi digital media. Komponen kunci untuk inovasi AP menurutnya adalah meningkatkan kerja dan investasi ke media dan perusahaan teknologi. "Permintaan akan berita tumbuh dari sini, tapi pasokan berita juga akan tumbuh," katanya.
AP, kata ia, telah menguji drone atau pesawat tanpa awak untuk mengumpulkan berita. Mereka juga telah menggunakan robot jurnalistik untuk menghasilkan laporan berita tanpa campur tangah manusia.
Namun di masa depan menurutnya, mereka tak bisa melakukannya sendiri dan perlu berkolaborasi. Sementara itu Presiden kantor berita Xinhua Cai Mingzhao mengatakan, di Cina internet telah menjadi sumber utama bagi orang untuk mengkonsumsi informasi.
Menurutnya dengan lebih banyaknya pilihan sumber berita, pembaca menjadi lebih selektif. "Pelanggan telah semakin pilih-pilih ketika dihadapkan dengan luasnya informasi online. Oleh karena itu, perlu meningkatkan kualitas dan menyesuaikan konten," katanya.
Baca juga, Denny Cagur Geram Disere dalam Kasus Zaskia Gotik, "Di Bagian Mana Gue Memprovokasi".