REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Alokasi anggaran untuk perbaiikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Sukabumi dikurangi. Dampaknya, jumlah rumah yang diperbaiki pada 2016 ini mengalami penurunan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi Gelora Siswati mengatakan, pada tahun ini bantuan dari pemerintah hanya satu unit per satu desa.
"Setiap rumah tetap akan mendapatkan bantuan Rp 4 juta," ujar dia kepada Republika Senin (21/3).
Bantuan untuk perbaikan untuk rumah tidak layak huni (Rutilahu) mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya jumlah rumah yang diperbaiki mencapai dua unit per desa sehingga totalnya sebanyak 772 unit. Sedangkan pada tahun ini hanya 386 unit.
"Anggaran untuk memperbaiki Rutilahu tidak mencukupi," terang Gelora.
Hal ini disebabkan bantuan dari pemerintah cukup terbatas dan hanya bersifat stimulus. Meskipun turun, kata Gelora, perbaikan rumah ini a diharapkan menurunkan jumlah rutilahu di Sukabumi.
Tercatat, hingga akhir 2015 lalu jumlah rutilahu mencapai sekitar 40 ribu unit. Kini jumlahnya diperkirakan telah mengalami pengurangan karena adanya berbagai program perbaikan rumah yang dikucurkan pemkab maupun pemerintah pusat.
Di luar pemerintah sambung Gelora, ada lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi yang turut membantu perbaikan rutilahu. Meskipun sasaran warga yang dibantu hanya guru mengaji yang rumahnya tidak layak huni.