Selasa 22 Mar 2016 15:23 WIB

Kapolda Sebut Sopir Demo Atas Inisiatif Sendiri

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Sopir taksi melihat kendaraannya yang dirusak oleh pengemudi ojek berbasis online di jalan Rasuna Said, Jakarta, Selasa (22/3).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Sopir taksi melihat kendaraannya yang dirusak oleh pengemudi ojek berbasis online di jalan Rasuna Said, Jakarta, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto, mengungkapkan, sopir taksi yang berunjuk rasa berinisiatif sendiri-sendiri. Unjuk rasa ini bukanlah berdasarkan instruksi dari perusahaan penyedia jasa taksi tersebut.

''Jadi mereka ini sendiri-sendiri, tidak dari perusahaan,'' ujar Kapolda di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).

Moechgiyarto menegaskan, sebelum unjuk rasa yang dilakukan Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) yang dilakukan hari ini, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan perwakilan PPAD. Dalam pertemuan itu telah disepakati sejumlah ketentuan unjuk rasa, yaitu tidak ada aksi-aksi anarkis yang dilakukan para peserta aksi unjuk rasa.

Kapolda pun menegaskan, pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas apabila ditemukan adanya tindakan melanggar hukum oleh para peserta aksi unjuk rasa. ''Kalau mereka melakukan tindakan anarkis dan sudah melanggar hukum, ya akan kami tindak tegas. Itu sudah kesepakatan,'' ujar Kapolda.

Tidak hanya itu, Kapolda menegaskan, pihaknya sudah menempatkan sejumlah perwira di tiga titik utama lokasi demonstrasi. Di Monas, Polda Metro Jaya telah menempatkan Karo Ops Polda Metro Jaya. Sedangkan di Istana Negara ada Wakil Kapolda. Sementara Kapolda berada di gedung DPR/MPR. Selain itu, Kapolda pun meminta masyarakat untuk tenang dan tidak merasa khawatir, terutama terkait dengan pengaturan lalu lintas.

''Kami berusaha agar arus lalu lintas bisa berjalan lancar. Kalau macet, kami akan melakukan penguraian, sehingga masyarakat bisa aman dan nyaman dalam melakukan aktivitasnya,'' tutur Kapolda.

Sementara berdasarkan pantauan Republika.co.id, massa PPAD terlihat sudah meninggalkan kompleks gedung parlemen. Rencananya, massa PPAD bergerak untuk menuju Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Mereka pun menuntut pemerintah untuk segera melakukan penutupan angkutan umum berbasis daring, seperti Grab Car dan Uber Taxi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement