Rabu 23 Mar 2016 10:37 WIB

Lima Desa di Garut Bisa Panen Jagung 42 Ribu Ton

Red: Nur Aini
Kebun Jagung
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Kebun Jagung

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen jagung hibrida yang diperoleh dari persilangan antara dua atau lebih bersifat heterozygot?dan homogen di Garut, Jawa Barat, Rabu (23/3).

"Jenis jagung hibrida ini biasanya dikirim ke industri untuk digunakan dan diolah sebagai pakan ternak atau kebutuhan industri lainnya," kata Menteri Amran Sulaiman kepada pers saat panen jagung, di Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut.

Menurutnya, petani jagung di Kabupaten Garut boleh berbangga hati karena pada musim panen kali ini dapat menghasilkan jagung berlimpah. Dari lima desa di Kabupaten Garut dengan luasan garapan 3.500 hektare didapat produksi sebanyak 42 ribu ton.

Sasaran tanam jagung Jawa Barat tahun 2016 seluas 195.752 hektare dengan target produksi hampir 1,3 juta ton dan kontribusi Kabupaten Garut sendiri mencapai 45,28 persen yakni seluas 82.010 hektare dengan sasaran produksi 586.207 ton atau setara dengan Rp 1,8 triliun. Dengan sasaran produktivitas jagung yang cukup tinggi di tahun 2016 yaitu sebesar 83,72 kuintal per hektare, maka hanya dapat dicapai dengan penanaman jagung hibrida.

"Saya berharap petani terus mengembangkan penanaman jagung hibrida dengan varietas yang sesuai dengan kearifan lokal untuk produktivitas yang lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani," kata Amran.

Secara nasional, kata Mentan, produktivitas jagung dari tahun ke tahun mengalami tren peningkatan. Berdasarkan Angka Sementara BPS produksi jagung Nasional tahun 2015 sebesar 19,61 juta ton, naik 3,17 persen dibanding produksi tahun 2014 sebesar 19 juta ton.

"Tahun 2016 Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi jagung naik menjadi 24 juta ton atau naik 8,8 persen," katanya.

Pemerintah, kata Mentan, memberikan perhatian sangat besar terhadap bidang pertanian, diluar subsidi pupuk yang mencapai Rp28 triliun tiap tahun, sementara anggaran pertanian tahun 2015 meningkat 200 persen dari tahun 2014, untuk produksi penyediaan pangan. Sedangkan, jumlah bantuan alat mesin pertanian tahun 2015 kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani (gapoktan) berupa alat mesin pertanian juga meningkat ribuan persen dari tahun 2014, sebanyak 80 ribu unit.

"Selain itu, tahun 2015 kita telah menyelesaian jaringan irigasi tersier lebih dari 2,6 juta hektare serta berbagai kegiatan dengan bantuan sarana produksi padi atau Saprodi berupa benih dan pupuk seluas empat juta hektare lebih," kata Amran.

Program bantuan alat mesin pertanian kepada petani dan Gapoktan sebagai upaya meningkatkan produksi jagung akan terus dilanjutkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement