Rabu 23 Mar 2016 16:43 WIB

Kondisi Terakhir Sopir Taksi yang Ditembak dalam Unjuk Rasa

Rep: C30/ Red: Angga Indrawan
Demonstran tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) melakukan aksi unjukrasa saat konvoi melintasi Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (22/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Demonstran tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) melakukan aksi unjukrasa saat konvoi melintasi Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unjuk rasa penolakan terhadap hadirnya angkutan online pada Selasa (22/3) sempat diwarnai oleh aksi kericuhan. Bukan hanya itu, salah satu sopir taksi juga menjadi korban penembakan oleh orang yang tidak dikenal.

Direktur PT Blue Bird Tbk. Sigit P Djokosoetono membenarkan salah satu karyawannya menjadi korban penembakan tersebut. Dia juga menyebutkan saat ini karyawannya sedang menjalani proses pemulihan setelah insiden itu.

"Iya benar," ujar Sigit melalui pesan singkat, Rabu (23/3).

Sigit menuturkan karyawannya saat ini tengah menjalani pemulihan akibat luka tembak yang mengenai kelingking tangan sebelah kiri. Sedangkan mengenai rumah sakit tempat karyawannya dirawat, Sigit enggan menyebutkan.

"Sekarang sedang recovery. Sudah lapor polisi," ujar Sigit.

Sedangkan korban penembakan sendiri, Kenthus Sumyartiman (42) hingga saat ini masih belum bisa dihubungi. Kenthus mendapatkan perawatan di mana tangannya terkena serpihan peluru.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya harus memeriksa lebih dulu terkait laporan tersebut. Dia juga mengatakan akan menyelidiki laporan tersebut apalagi terkait penembakan.

"Soal BB (penembakan) akan kami  selidiki," ujar Iqbal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement