Rabu 23 Mar 2016 18:56 WIB

Survei: Warga Kanada Masih Pandang Negatif Komunitas Muslim

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Muslim Kanada
Foto: www.patdollard.com
Muslim Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Mayoritas masyarakat Kanada masih memandang negatif umat Islam. Demikian jajak pendapat Yayasan Relasi Ras Kanada (CRRF) dan Institut Identitas dan Migrasi Kanada (CIIM), seperti dilansir Radio Canada International, Selasa (22/3).

Sebanyak 1500 warga Kanada menjadi responden survey via internet yang dilangsungkan mulai 1 hingga 3 Maret lalu. Mereka mendapatkan berbagai pertanyaan untuk menggambarkan respon terhadap kelompok-kelompok ras dan agama tertentu dalam masyarakat. Dilihat pula relasi antara komunitas dan kontak dengan beberapa minoritas tertentu.

"Saya sangat terkejut karena terjadi kemunduran dalam komparasi dengan hasil penelitian terdahulu," ujar Direktur Asosiasi Keilmuan Kanada, Jack Jedwab.

Dia menemukan hasil yang sangat mengejutkan, sekaligus mengkhawatirkan. Terutama di daerah Quebec, hubungan antara Muslim dengan non-Muslim di sana menimbulkan kekhawatiran. Dugaan Jedwab mengenai adanya peningkatan sentimen terhadap Muslim ternyata jauh lebih besar dari perkiraannya.

Hasil survey tersebut memperlihatkan kemunduran pandangan positif terhadap Muslim di Kanada sejak 2012 lalu. Sedangkan opini mengenai imigran cenderung konstan, walau terjadi sedikit penurunan.

Menurut Jedwab, terjadinya penurunan pandangan positif ini ditimbulkan oleh kurangnya kontak antara warga mayoritas dengan minoritas. Ditambah pula dengan adanya pemberitaan dari media massa. Sedangkan situasi minimnya kontak antarkomunitas mayor dan minor dipandang Jedwab juga sebagai efek dari media massa. Isi pemberitaan memengaruhi persepsi masyarakat untuk berinteraksi dengan kaum minoritas.

Walau terjadi penurunan, setidaknya Jedwab menemukan sentimen terhadap komunitas Asia atau masyarakat kulit hitam telah membaik dari sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement