REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peringatan Bandung Lautan Api ke-70 dirayakan dengan pawai obor yang diikuti ribuan siswa SMP dan SMA se-Kota Bandung. Pawai obor ini merupakan bagian dari rangkaian acara memperingati hari bersejarah yang jatuh setiap tanggal 24 Maret tersebut.
Pada peringatan kali ini, lima ribu siswa sekolah mengikuti pawai obor dari Lapangan Tegalega menuju Balai Kota Bandung, Rabu (23/3). Meski diwarnai hujan yang turun, para peserta tetap berjalan membawa obor sebagai simbolik Bandung Lautan Api.
Tepat di Lapangan Balai Kota, para peserta disambut oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beserta jajaran pejabat Pemkot Bandung. Mengenakan kostum yang berbeda-beda lengkap dengan aksesorisnya, para pelajar tetap bersemangat mengikuti rangkaian acara. Salah satu acaranya adalah upacara penyulutan obor.
Ridwan Kamil yang bertindak sebagai pembina upacara menyampaikan peringatan Bandung Lautan Api merupakan momentum mengambil pelajaran berharga bagi rakyat Indonesia. Di mana pengorbanannya yang sangat besar demi sebuah negara.
"Tidak ada dalam sejarah Republik Indonesia ada kota yang masyarakatnya rela berkorban membakar rumah demi kesatuan Republik Indonesia. Pengorbanan orang tua kita harus kita teladani harus kita contoh di era pembangunan saat ini," kata Emil dalam sambutannya di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/3) malam.
Menurutnya perjuangan para pendahulu harus tetap diteruskan oleh masyarakat Kota Bandung saat ini. Terutama generasi muda yang mengisi dengan perbuatan positif dalam rangka membangun Bandung Juara.
Diharapkannya mental rela berkorban dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari perilaku kecil seperti kepedulian akan lingkungan ataupun orang lain. "Sederhananya ambil sampah kalau ketemu, tolong kalau ada yang kecelakaan. Masa difoto doang terus dilaporkan," ujarnya.
Perilaku teladan ini, kata dia, merupakan pelajaran yang dapat diambil dengan maksud tidak mengurus dirinya sendiri. Tapi juga meningkatkan kepedulian.
Kamis (24/3) esok, acara puncak akan digelar di Lapangan Tegalega berupa upacara peringatan Bandung Lautan Api. Perayaan ini merupakan agenda rutin memperingati pengrobanan rakyat Bandung pada masa itu yang rela membakar seluruh harta bendanya demi NKRI.