REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Menteri kesehatan Belgia Maggie de Block mengatakan puluhan orang masih dalam perawatan intensif terkait serangan bom bunuh diri di Brussels, Selasa (22/3).
"Dari sekitar 300 orang luka-luka, 61 diantaranya masih dalam kondisi kritis,’’ katanya seperti dikutip dari laman BBC, Kamis (24/3).
Dalam sebuah pernyataan berbahasa Prancis, Block mengungkapkan korban luka berasal dari 40 negara, dan 150 orang masih dirawat di rumah sakit di Belgia. Banyak yang menderita luka bakar atau luka yang biasa terjadi di medan perang, seperti luka akibat terkena peluru.
(Baca: Cina Tegaskan Perang Lawan Terorisme)
Magie de Blok menambahkan empat pasien berada dalam keadaan koma dan belum teridentifikasi. Jumlah korban tewas akibat insiden ini sekitar 31 jiwa. Namun, jumlah korban tewas disebutnya masih sementara. Ia juga tidak menampik jumlah korban tewas bisa meningkat.
Sebelumnya, jaksa Belgia menegaskan mereka telah mengidentifikasi dua dari empat penyerang sebagai dua bersaudara Khalid dan Brahim el-Bakraoui. Dua penyerang lainnya belum disebutkan namanya. Brahim el-Bakraoui meledakkan dirinya saat serangan di Bandara Zaventem yang menewaskan 11 orang.
"Sementara Khalid melancarkan serangan di stasiun metro Maelbeek dan menewaskan 20 orang tewas,’’ kata jaksa.
Para menteri hukum dan menteri dalam negeri negara-negara Eropa melangsungkan pertemuan darurat di Brussels pada Kamis (24/3) untuk membahas tanggapan mereka terhadap pengeboman.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Sang 'Ratu Perawan' Meninggal Dunia