REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menilai persoalan Blok Migas Masela bukan seperti permainan sepak bola di mana terdapat dua sisi yang berlawanan, yaitu kalah atau menang.
"Ini kan bukan pertandingan bola, jadi tidak ada yang kalah dan menang. Ini kebijakan publik jadi yang terbaik untuk masyarakat," kata Sudirman dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (24/3).
Sudirman mengaku pihaknya tidak pernah memutuskan untuk berhenti dari jabatannya dan berada dalam posisi netral dalam pengambilan keputusan soal pengelolaan Blok Masela oleh
Presiden Joko Widodo. "Saya tidak mengatakan bertahan off atau on, saya netral karena Presiden akan memberikan keputusan yang terbaik, karena itu saya tidak pernah meladeni (isu yang berkembang)," katanya.
Dia memutuskan untuk melaksanakan keputusan Presiden karena merupakan perintah dan masih banyak pekerjaan yang harus dilaksanakan ketimbang mundur. "Spekulasi untuk mundur enggak ada lah, saya diberi kepercayaan untuk mengurus, ini suatu kehormatan dan kita kerjakan dengan baik-baiknya," katanya.
Sudirman juga mengimbau kepada masyarakat untuk menghentikan polemik tersebut karena realisasi proyek Blok Masela masih delapan hingga 10 tahun ke depan. "Kalau kita biarkan masyarakat berpolemik, sangat tidak bijak. Harus ada rekonsiliasi kembali dan kita biarkan investor untuk menghitung kembali," katanya.