REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat dr H Mawardi Hamry MPPM dilaporkan hilang sejak tiga hari lalu.
Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto di Mataram, Sabtu (26/3), membenarkan laporan hilangnya Direktur RSUP NTB itu.
Kabar hilangnya dr Mawardi pertama kali dilaporkan ke polisi oleh anggota sekuriti bernama Sri Darmo yang sehari-hari bertugas di rumah dinas Direktur RSUP NTB tersebut. "Terkait hilang atau tidak, polisi masih melakukan penyelidikan," katanya.
Ia menjelaskan, dari laporan yang diterima, dr Mawardi diketahui tidak kembali ke rumah sejak hari Kamis (24/3). Dari laporan tersebut, pihaknya langsung memeriksa sejumlah orang terdekatnya, terutama yang berada di rumah. "Sudah enam orang kami periksa untuk menjadi saksi termasuk sekuriti," jelas Kapolres.
Sementara itu, Zulkifli Hamri, adik kandung dr Mawardi, saat ditemui di rumah dinas Direktur RSUP NTB itu di Jalan Langko 31 Mataram, menyatakan kakaknya meninggalkan rumah dinas pada Rabu malam (24/3), setelah dijemput oleh seorang laki-laki pada pukul 17.35 Wita atau seusai shalat Isya.
"Saat pergi hanya ada pembantu rumah dan sekuriti yang berjaga pada Rabu malam. Setelah dijemput malam harinya hingga Kamis (25/3) pagi dr Mawardi tidak kembali ke rumah hingga sekarang," katanya.
Menurut Zulkifli, dirinya mengetahui kabar hilangnya dr Mawardi pada Kamis setelah mendapat informasi dari keluarga. Atas informasi itu, dirinya langsung menuju ke Mataram dari Lombok Timur.
"Sebelum menghilang tidak ada tanda-tanda aneh ataupun pesan dari dr Mawardi. Bahkan, pihak keluarga sudah putus kontak sejak Rabu malam," ujarnya.
Ia menambahkan, sejak tidak kembali ke rumah, pihak keluarga terus mencari kabar keberadaannya, namun hingga saat ini belum juga membuahkan hasil.
"Kita sudah menghubungi 'hanpdhone'-nya, rekan-rekan kerja hingga keluarga yang ada di luar daerah termasuk di Jakarta. Tetapi belum ada informasi," katanya.
Meski hingga saat belum juga ditemukan, pihak keluarga, kata Zulkifli, enggan berspekulasi lebih jauh tentang nasib anak kelima dari 11 saudara tersebut, apakah diculik atau ada faktor lainnya. Pihak keluarga berharap dr Mawardi dalam keadaan selamat. Tidak terjadi sesuatu apapun.
"Kalau dikatakan hilang misterius, kita masih menunggu informasi dari aparat penegak hukum. Bagi keluarga semoga saja beliau pergi berlibur atau sedang bertugas, tetapi lupa menghubungi keluarga," kata Zulkifli.