Ahad 27 Mar 2016 18:14 WIB

Sandiaga Pungut Sampah di HI, Adhyaksa Berselfie Ria

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Bayu Hermawan
Sandiaga Sallahudin Uno
Foto: Fian Firaatmadja
Sandiaga Sallahudin Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan Adhyaksa Dault, muncul di arena Car Free Day, Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (27/3) pagi.

Sandiaga datang dengan aksi memungut sampah, sedangkan Adhyaksa lebih meluangkan waktu untuk berolahraga dan meladeni warga yang ingin berfoto dengannya.

Mengenakan kaos berwarna biru bertuliskan 'malu dong buang sampah sembarangan', Sandiaga beserta komunitas Sekolah Relawan menyusuri jalanan di sekitar arena CFD. Dengan menenteng kantong plastik berwarna hitam, Sandiaga memungut setiap sampah yang ditemukannya.

"Ini bukan kampanye politik, ini kampanya menebar kebaikan dalam mengubah gaya hidup masyarakat menjadi gaya hidup sehat dan bersih," kata Sandiaga melalui sambungan telepon kepada Republika.co.id, Ahad (27/3) sore.

Sandiaga mengaku prihatin dengan gaya hidup masyarakat, khususnya anak-anak muda yang masih banyak membuang sampah sembarangan.

Ia menceritakan, di sepanjang arena CFD, ada begitu banyak anak muda yang masih dengan santainya membuang sampah kantong plastik dari jajanan ringan.

"Padahal, tong sampah sangat dekat dengan tempat mereka nongkrong dan makan," ujarnya.

Saat melakukan aksi memungut sampah, Sandiaga juga menyempatkan diri berkomunikasi dengan warga Jakarta untuk menampung aspirasi mereka.

Dia menceritakan, kebanyakan warga mengeluhkan masalah ketersediaan lapangan pekerjaan, harga bahan pokok yang naik, dan juga biaya hidup yang mahal.

"Tiga itu sih yang kebanyakan disampaikan," ucapnya.

Berbeda dengan Sandiaga, Adhyaksa yang juga menampakkan diri di arena CFD, lebih meluangkan waktunya untuk berolahraga ringan, bersantai dan berselfie ria bareng warga.

Adhyaksa membantah bahwa kehadirannya di CFD berkaitan dengan proses pencalonan dirinya menuju Pilkada DKI 2017.

"Saya memang gemar berolahraga. Pas saya lewat di sini banyak warga minta selfie," katanya.

Menurut Adhyaksa, ajang olahraga sepatutnya tidak boleh dijadikan sebagai sarana berkampanye. "Olahraga ya olahraga saja, jangan dijadikan kampanye. Lagi pula, saya buat apa? KTP yang terkumpul buat saya sudah bayak," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement