Selasa 29 Mar 2016 07:44 WIB

Umar Mukhtar Pimpin Libya Kalahkan Italia

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Umar Mukhtar bersama pejuang Libya
Foto: Wikipedia
Umar Mukhtar bersama pejuang Libya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Nama Umar Mukhtar cukup melegenda di kalangan umat Islam Libya. Bahkan, sejarah mencatatnya sebagai pejuang pemberani yang melawan penindasan kaum kolonial di bumi Libya.

Profesi sebagai seorang pengajar sempat ia jalankan selama beberapa tahun sebelum tentara Italia benar- benar menancapkan kuku kekuasaanya untuk menguasai Libya.

Sejak itulah Umar, seorang guru, mengangkat senjata demi mengusir penjajah yang menduduki negeri dan menginjak-nginjak harga diri umat Islam Libya Kepiawaian Umar Mukhtar dalam memimpin pa sukan membuat tentara Italia kewalahan menguasai Pantai Tripoli Libya yang secara de jure telah diserahkan Turki Utsmani melalui perjanjian damai bernama Lausanne kepada Pemerintah Italia.

Melalui strategi Umar Mukhtarlah tentara Italia dapat dipukul mundur sehingga mengalami beberapa kali kekalahan yang sangat memalukan di mata dunia. Bagaimana tidak malu?

Perang antara Libya-Italia di bawah kepemimpinan dari putra Mukhtar bin Umar itu dengan kekuatan tidak sebanding. Sampai muncul istilah bahwa perang tersebut ibarat perang Daud melawan Goliath.

Italia bak Goliath yang mempersenjatai diri dengan alat perang canggih, seperti tank, pesawat tempur, hingga panser antipeluru, pada masa itu. Sementara, para mujahid Libya, ibarat Daud dengan senjata seadanya, senjata usang dan berkendaraan kuda. Belum lagi diukur dari jumlah pasukan. Sama sekali tak sebanding.

Serdadu Italia kewalahan sehingga mereka menjulukinya sebagai Singa Padang Pasir. Strategi-strategi Umar dalam mengonsolidasikan orang-orang Libya menjadi duri dalam daging bagi Italia, karena berkat kemampuannya dalam diplomasi mampu menyatukan suku-suku di Libya yang terpecah akibat adu domba Italia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement