Selasa 29 Mar 2016 10:43 WIB

Kelompok Abu Sayyaf Diduga Dalang Penculikan 10 WNI

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf
Foto: lowlands-l.net
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sebanyak 10 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal dengan nama lambung Brama diserang dan diculik oleh diduga kelompok Abu Sayyaf. Pemerintah Filipina menyebut penculik minta uang tebusan.

Dua pejabat militer Filipina yang enggan disebut namanya mengatakan kelompok militan Abu Sayyaf itu menuntut sejumlah uang tebusan untuk membebaskan 10 WNI yang diculik. Pejabat setempat mengatakan kapal yang dibawa 10 WNI itu dibajak dan disandera dekat perbatasan Malaysia saat berlayar dari Indonesia menuju Filipina.

(Baca: Kemenlu Konfirmasi Pembajakan Kapal Indonesia di Filipina)

Para WNI itu sempat menghubungi majikan mereka untuk memberitahu pembajakan tersebut. "Tetapi lokasi pasti tempat mereka disandera belum diketahui,’’ ujar pejabat itu, Senin (28/3) malam seperti dikutip dari Reuters.

Para WNI dibawa dengan kapal kelompok yang menyerang diduga ke Pulau Sulu atau Basilan. Sedangkan kapal tongkang itu sudah ditemukan dalam keadaan kosong oleh kepolisian Filipina di Tawi-tawi.

Kelompok Abu Sayyaf dikenal tak segan-segan menculik, memenggal, hingga mengebom.  Kelompok ini dikenal salah satu kelompok militan di Filipina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement