Selasa 29 Mar 2016 18:49 WIB

Warga Heboh Lihat Adegan Penyiksaan Bocah 12 Tahun

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham
Kekerasan pada anak (ilustrasi).
Foto: wikipedia
Kekerasan pada anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah warga yang menyaksikan rekonstruksi penyiksaan bocah berusia 12 tahun heboh dan mengecam pelaku. Rekonstruksi penyiksaan oleh ibu kandung dan bapak tiri bocah itu digelar di Jalan Teuku Cik Ditiro, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung, Selasa (29/3).

Warga berdatangan di lokasi kejadian penyiksaan bocah saat aksi rekonstruksi. Tersangka memperagakan aksinya satu demi satu kepada korban. Setiap adegan yang menyakiti korban, warga meneriaki pelaku.

“Alangkah kejamnya ibu kandung sendiri memukul dan menyiksa anaknya di rumah,” kata Wiwin, ibu rumah tangga, yang sengaja ingin melihat langsung pelaku penyiksa bocah 12 tahun tersebut. Selama ini, ia hanya bisa membaca berita di koran.

“Apalah salah anaknya sampai disiksa oleh kedua orang tuanya. Apalagi anak itu tidak berdaya masih kecil,” kata Lilis, warga lainnya, yang turut menyaksikan rekonstruksi tersebut. Sejumlah warga juga terpana dengan aksi ibu kandung korban dan bapak tiri korban.

Menurut laporannya, bocah tersebut selalu menjadi bulan-bulan ibu kandungnya S (36 tahun), sejak menikah lagi dengan E (38 tahun). Kekesalan kedua orang tua ini hanya karena masalah sepele. Tubuh korban mendapat pemukulan bertubi-tubi, bahkan tangan korban sampai patah.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, bocah tersebut mulai disiksa sejak dua tahun lalu. “Penyiksaan terjadi sejak dua tahun lalu. Gigi korban sempat copot,” katanya.

Mengenai gigi copot, dari keterangan tersangka, pelaku menggunakan tang untuk mencabut gigi korban. Aksi ini sempat diperagakan dalam adegan rekonstruksi di rumah korban.

Tersangka menikah sejak tahun 2012. Bocah tersebut tinggal serumah dengannya. Sejak mendapat perlakuan kekerasan, bocah tersebut tidak lagi sekolah di sebuah pondok pesantren tak jauh dari rumah tinggalnya.

Menurut bocah tersebut, sejak ia tinggal bersama ibu dan bapak tirinya, ia kerap mendapat kekerasan fisik dari keduanya. Bocah tersebut kemudian kabur. Ia menginap di sebuah masjid di Kemiling. Warga menemukan korban dan langsung melaporkan ke polisi.

Kedua tersangka ditangkap dan mendekam di rutan Polresta Bandar Lampung. Saat ditemukan kondisi tubuh korban sudah kurus penuh dengan memar. Ia dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement