REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat hari ini, Rabu (30/3), Indonesia memeringati 66 tahun hari film nasional (HFN). Dihelat dengan tema "Film Indonesia adalah Kita", puncak perayaan berlangsung di Balai Agung Kantor Balai Kota DKI Jakarta.

Pada kegiatan tersebut, ketua panitia HFN 2016 Niniek L Karim menyerahkan cetak biru festival film kaum muda kepada perwakilan pemerintah.

Cetak biru tersebut adalah gagasan yang dituangkan 80 sineas, akademi, dan perwakilan berbagai kalangan dalam workshop dua hari yang sebelumnya dilakukan.

"Tahun ini, kami ingin mengajukan sesuatu yang sustainable dan berkelanjutan, tidak sekadar pesta atau peringatan," ujar perempuan 67 tahun itu.

Konsep dari cetak biru itu ialah menggandeng para stakeholder perfilman yang mempunyai rasa memiliki terhadap film Indonesia. Festival Film Kaum Muda yang dirancang itu nantinya bakal digarap bersama-sama oleh pemerintah, sineas, dan masyarakat.

Niniek berharap, festival itu bisa mengakomodir para pegiat film muda Indonesia. Ia menyebutkan, terdapat lebih dari 200 komunitas film apresiatif dan aktif di Indonesia yang punya ribuan karya film mumpuni.

"Energi positif itu harus ditampung, dididik, diarahkan, agar Indonesia bangkit dan bersinar. Kita semua juga bisa belajar dari karya-karya mereka," tuturnya.

Selain penyerahan cetak biru tersebut, puncak HFN 2016 juga diramaikan dengan penyerahan berbagai penghargaan.

Apresiasi diberikan kepada 10 sineas sepuh yang berdedikasi membaktikan diri dalam dunia film serta penganugerahan Piala Antemas untuk tiga film komersial terlaris sepanjang 2015-2016.

Ikuti Whatsapp Channel Republika