Kamis 31 Mar 2016 11:23 WIB

NU Dukung Pemerintah Tolak Rayuan Israel

Rep: halimatus sa'diyah/ Red: Muhammad Subarkah
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu casts his vote for the Israeli general elections at a polling station in Jerusalem, 17 March 2015.
Foto: EPA/SEBASTIAN SCHEINER
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu casts his vote for the Israeli general elections at a polling station in Jerusalem, 17 March 2015.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Nahdlatul Ulama (NU) mendukung sikap pemerintah yang menolak ajakan Israel menjalin hubungan diplomatik. Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siradj, mengatakan, pemerintah Indonesia harus konsisten dengan sikap membela rakyat Palestina.

"Selama Israel masih menggusur desa Palestina, rumah-rumah warga Palestina, kita belum menyetujui ada hubungan bilateral," ucapnya usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kamis (31/3).

Menurut Said, proses sampai terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel masih sangat jauh. Lagipula, kata dia, ​​jika hubungan bilateral tersebut harus terjalin, maka Israel harus melakukan pendekatan dan lobi-lobi informal.

"​Kalau terus formal ya tidak​ bisa.  Itu b​ isa menggoncangkan konstelasi politik. Karena jelas kita berada di belakang rakyat Palestina yang terdzolimi," ucapnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut bahwa pihaknya ingin membangun hubungan diplomatik dengan Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Netanyahu saat menerima sejumlah jurnalis asal Indonesia di Yerusalem.

"Sudah saatnya antara Indonesia dan Israel terjalin hubungan yang formal," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement