REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap fakta-fakta kasus kematian terduga teroris Siyono oleh Densus 88 dapat terungkap. PBNU mengaku, terus mengikuti proses dan perkembangan kasus kematian warga Klaten, Jawa Tengah, tersebut.
"Kami mengikuti prosesnya. Bagaimana akhir dari fakta-fakta yang akan dibuktikan," kata Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin.
Dia mengatakan, pengungkapan fakta kematian perlu dilakukan karena saat ini masih ada kontroversi mengenai status Siyono. "Ada isu bahwa dia itu adalah teroris, ada yang membantah," ucapnya.
Meski begitu, Ma'ruf menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga ataupun pihak kepolisian terkait kepentingan untuk melakukan autopsi. "Kalau keluarga ada keinginan diautopsi untuk membuktikan caranya (Siyono) meninggal, ya lakukan. Kalau menolak, ya tidak boleh ada yang memaksa," kata Ma'ruf.