REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia siap membantu polisi kehutanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dalam mengamankan kawasan hutan produksi terbatas dan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) dari kerusakan akibat penebangan liar, kata pejabat militer setempat.
"Kita membantu agar tidak terjadi perluasan lagi atau lebih luas penebangan liar dalam kawasan hutan negara di Mukomuko ini," kata Komandan Distrik Militer 0423 Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu Letkol Czi Saiful Rachman, di Mukomuko, Jumat.
Petugas gabungan dari TNI, Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Mukomuko, dan PT Sifef Biodivesity Indonesia, Selasa (29/3) mengamankan sekitar 45 kubik kayu ilegal di aliran Sungai Manjuto di Desa Talang Petai, Kecamatan V Koto.
Selanjutnya barang bukti sekitar 45 kubik kayu ilegal jenis meranti dan rimba campuran yang diamankan di Komando Distrik Militer (Koramil) Kecamatan Kota Mukomuko disalurkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu.
Pihaknya, katanya, membantu melalui patroli pengamanan kawasan hutan bersama dengan Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) setempat.
"Kita juga membantu masyarakat karena kaitannya dengan bahaya hutan gundul terjadi erosi dan bencana alam banjir bandang," ujarnya.
Selain itu, katanya, kawasan hutan juga menjadi sumber pengairan lahan pertanian milik masyarakat di kabupaten itu.
Selanjutnya, katanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam pengamanan kawasan hutan di daerah itu.
Ia mengungkapkan, aktivitas penebangan liar dalam kawasan hutan negara di daerah itu sudah pada taraf memprihatinkan.
Yang lebih mengetahui data mengenai kerusakan kawasan hutan negara di daerah itu, katanya, pihak dari KPHP setempat.