REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengkaji mengenai rencana pengadaan bus sekolah atau angkutan yang khusus mengangkut siswa dan pelajar menuju tempat mereka belajar.
"Untuk bus sekolah, baru kita adakan kajian bersama pihak terkait, kemudian nanti kalau memang diperlukan akan kita mintakan pengadaannya ke pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Suwito di Bantul, Sabtu (2/4).
Menurut dia, rencana pengadaan bus sekolah di Bantul tersebut untuk mendukung sarana transportasi anak sekolah terutama yang jauh dari rumah tinggal. Hal itu sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah kabupaten yang memprioritaskan sektor pendidikan.
Ia mengatakan kajian mengenai pengadaan sarana transportasi bus sekolah merupakan suatu keharusan, karena sesuai arahan dari pemerintah pusat usulan akan direalisasikan jika memang sudah dilakukan kajian yang mendalam maupun studi oleh pihak-pihak terkait.
"Sebenarnya di Bantul belum begitu mendesak, akan tetapi karena cakupan wilayah di Bantul sangat luas, minimal harus ada (bus sekolah), karena tidak jarang siswa dari Bantul itu sekolah di wilayah perbatasan dengan kota, bahkan di kota (Yogyakarta)," katanya.
Meski begitu, kata dia, wilayah Bantul yang diprioritaskan untuk disediakan bus sekolah yaitu di Kecamatan Dlingo, mengingat daerahnya berupa perbukitan yang jauh dari pusat perkotaan, serta jauh dari sekolah favorit para orang tua siswa. Namun demikian, kata dia, sesuai analisis sementara Kabupaten Bantul yang terdiri dari 17 kecamatan idealnya membutuhkan delapan bus sekolah yang disiagakan di beberapa titik mewakili wilayah jangkauan, untuk efisiensi waktu atau lamanya waktu tempuh.
"Bus sekolah idealnya harus delapan dan itu stanby di perbatasan, baru bisa akses semua, kalau hanya satu tidak mungkin bisa, karena siswa sekolah tersebar ada yang dari Piyungan, Srandakan, dan Sedayu perbatasan dengan Kabupaten Sleman," katanya.