REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN -- Menteri Pertahanan Austria Hans Peter Doskozil mengatakan kepada sebuah koran Jerman bahwa Austria berencana untuk menyebarkan tentara di perbatasan Brenner dengan Italia untuk membendung melonjaknya migran yang mencoba untuk memasuki Eropa Utara.
Austria, yang telah berseberangan pendapat dengan Jerman dalam menangani krisis migran Eropa dengan memberlakukan pembatasan perbatasan, sebelumnya mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan untuk memperkenalkan pengawasan yang lebih ketat jika diperlukan.
‘’Karena perbatasan eksternal Uni Eropa belum efektif dilindungi, Austria segera akan menjalankan kontrol perbatasan yang ketat. Itu berarti pengawasan perbatasan di Brenner dan dengan melibatkan tentara, " kata Doskozil kepada harian Die Welt seperti dikutip Reuters, Ahad (3/4).
Tentara Austria sudah membantu polisi menangani migran di perbatasannya. Dia menambahkan, tentara bisa mendukung perlindungan perbatasan dan juga membantu dengan registrasi migran, membantu upaya kemanusiaan, dan menolong deportasi.
Doskozil juga menegaskan kembali seruannya untuk pembentukan misi sipil-militer Uni Eropa untuk mendukung lembaga perbatasan Uni ropa Frontex yang diperlukan di perbatasan eksternal, mungkin di Yunani, Bulgaria, atau Italia.
Karena rute migran utama melalui Balkan dan Austria sebagian besar tertutup, karena sebagian besar perbatasan Austria diperketat, Wina takut rute baru akan berkembang melalui Bulgaria atau Albania sama seperti penyeberangan Mediterania ke Italia dari Libya. "Minggu lalu saja, 5.000 pengungsi datang melalui rute Mediterania. Ketika cuaca membaik, angka-angka (pengungsi) ini akan sangat meningkat,’’ katanya.