REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Ratusan rumah di Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak Provinsi Banten terancam longsor. Sehubungan curah hujan di daerah ini relatif tinggi.
"Kami memerintahkan kepala desa agar mewaspadai tanah longsor itu," kata Camat Kalanganyar Yenni Muliani, di Lebak, Selasa (5/4).
Masyarakat di permukiman yang rawan longsor itu tinggal di bantaran Sungai Cisimeut Desa Sukamekarsari Kecamatan Kalanganyar. Saat ini, bencana longsor di sekitar Sungai Cisimeut bisa mengancam rumah dan penduduk setempat.
Apalagi, saat ini curah hujan meningkat dengan kapasitas rendah, deras dan ringan. Frekuensi curah hujan berlangsung antara 2,0 sampai 3,5 jam, sehingga berpeluang terjadi longsoran tanah.
"Kami mengingatkan kepada warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Cisimeut waspada longsor untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
Menurut dia, ancaman longsor tersebut sudah disampaikan kepada kepala desa dan kepala dusun agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan malam hari. Peringatan kewaspadaan itu dimaksudkan agar tidak ada korban saat bencana alam terjadi.
"Kami mengimbau warga melakukan pengamanan selama 24 jam dengan memberlakukan siaga untuk mengantisipasi terjadi bencana alam itu," katanya pula.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan warga yang tinggal di daerah aliran sungai dan perbukitan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan longsor, menyusul curah hujan berlangsung selama beberapa hari terakhir di daerah itu.
Selama ini, daerah rawan longsor di Kabupaten Lebak tersebar di 11 kecamatan di kawasan perbukitan dan daerah aliran sungai (DAS). Sebelas kecamatan itu adalah Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Muncang, Sobang, Gunungkencana, Bojongmanik, Cimarga, Rangkasbitung, Leuwidamar, dan Cigemblong.
"Kami selalu mengingatkan warga tetap waspada untuk menghindari jatuh korban jiwa," katanya lagi.